-->

Notification

×

Iklan

Kehadiran WB di PKBM Kabuju Disinyalir Hanya Mencapai 60 persen

Wednesday, October 19, 2011 | Wednesday, October 19, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-19T00:14:31Z

Bima, Garda Asakota.-
Berdasarkan hasil pantauan langsung Garda Asakota pada sejumlah kelompok wajib belajar (WB) dibawah naungan PKBM Kabuju, tingkat kehadiran WB diperkiarakan hanya mencapai  60 persen. Sebagai contoh, di  salah satu kelompok belajar Karang Mas seharusnya jumlah WB sebanyak 20 Orang, namun saat dikunjungi wartawan, yang hadir hanya empat (4) orang WB dengan jumlah dua orang tutor.
Ketika ditanya apakah yang hadir Cuma empat orang ini?, salah satu tutornya, Jumu, menjawab. “Iya, di tempat ini dan yang lainnya ada di rumah kami di kampung Ndao Desa Lamere. Kami sengaja membagi dalam dua kelompok untuk memberikan kemu­dahan bagi wajib belajar, sehingga jumlah yang hadir sebanyak 14 orang,” akunya.  Fakta yang lebih parah lagi terdapat pada kelompok belajar ‘Mangruf’. Saat dikunjungi justru semua WB pulang dan ketika ditanya pada salah satu WB, Ra’iyah, justru mengaku mereka terpaksa pulang karena tutornya tidak ada yang hadir. Terus WB yang hadir tadi ada berapa orang?. “Yang hadir cuman 13 orang,” cetusnya.
Ketua PKBM Kabuju, Yakub, SH, M. Si, saat dihubungi via handphone-nya terkait dengan tingkat kehadiran WB beralasan bawah bisa saja pada saat kehadiran wartawan itu, para wajib belajar berhalangan. Apalagi diketahui, katanya, saat sekarang warga masyarakat sedang disibukkan dengan urusan di sawah.
“Mungkin saja saat itu sebagian WB berhalangan,” ucapnya beralasan. Yakub menjelaskan, bagi wajib belajar yang tidak hadir saat itu, tutornya akan melakukan kunjungan ke rumahnya masing-masing untuk kemudian memberikan pelajaran.
“Kami harus mengupayakan memberi pelajaran di rumah masing-masing, karena dalam pembelajaran PKBM itu tidak ada sistim untung rugi dan pembelajarannya sistem tuntas,” jelasnya seraya menam­bahkan bahwa dalam pembelajaran PKBM itu tidak seperti yang ada di formal, tapi disesuaikan dengan jam belajar  dan kesempatan belajar.
Disinggung adanya salah seorang Tutor yang statusnya masih pelajar?, pihaknya memastikan bahwa, untuk menjadi tutor siapa saja bisa asal dia mahir dalam hal membaca dan terampil, entah dia itu tamatan SMA ataupun Sarjana.
“Bahkan kalau ada yang tamatan SD yang mahir dalam membaca dan menghitung serta trampil itupun bisa menjadi tutor kok,” sahutnya.  (GA.  333*)
×
Berita Terbaru Update