-->

Notification

×

Iklan

Guru di MTsN-1 dan MAN-2 Kota Bima Mogok Mengajar

Monday, October 3, 2011 | Monday, October 03, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-03T02:19:17Z

Kota Bima, Garda Asakota.-
Pasca insiden memalukan yang men­coreng dunia pendidikan di MTsN-1 Kota, Sabtu lalu (24/9), membuat sebagian guru melakukan aksi mogok mengajar seperti terlihat di MAN-2 dan MTsN-1 Kota Bima, Kamis (29/9). Pantauan wartawan, aktivitas belajar mengajar di dua sekolah naungan Kementerian Agama tersebut lengang, yang terlihat hanya para siswa asyik bermain di halaman sekolah. Bahkan ada yang bermain sepak bola, basket, dan volley-ball.

Hanya saja, Kepala MAN-2 Kota Bima, Drs. H.A. Munir, M. Si, yang dimintai tangga­pannya terkait lengangnya aktivitas saat itu, menampik jajarannya sedang menggelar aksi mogok mengajar. “Ini bukan aksi mogok mengajar, ini hanya rapat koordinasi untuk peningkatan jam belajar dan persiapan mid semester. Lagipula guru tetap mengajar meskipun pada jam pertama saja, sedangkan jam kedua guru keluar karena ada rapat,” tampiknya.
Dirinya memastikan bahwa hari itu seluruh jajaran guru MAN-2 Kota Bima, tidak akan melakukan aksi demo terkait insiden pemukulan murid terhadap guru MTsN-1 Kota Bima. Namun ketika ditanya­kan kenapa dalam ruang rapat tersebut ter­dapat spanduk atau kertas yang  bertuliskan kecaman terhadap aksi pemukulan guru?, mantan Kepala MAN-1 Kota Bima ini justru tidak membantah adanya spanduk-spanduk tersebut. “Yah, ini murni keinginan dan rasa solidaritas mereka terhadap pemukulan tersebut,” jawabnya.
Pantauan wartawan, bukan hanya di MAN-2 Kota Bima yang memberikan reaksi atas insiden pemukulan guru di MTsN-1. Di sekolah tempat terjadinya insiden tersebut (MTsN, red), juga terjadi hal yang sama.
Hanya saja, seperti penegasan Kepala MAN-2 Kota Bima, Kepala MTsN-1 Kota Bima, Mansyur, S. Ag, juga membantah ada­ nya aksi mogok mengajar yang dilaku­kan
oleh jajaran guru setempat. “Tidak ada mo­gok mengajar, siswa hanya belajar satu sam­pai dua jam saja. Setelah itu guru menggelar rapat, yang agendanya tentang tuntutan pemecatan murid serta ditinjau kembalinya perkara guru MTsN, Syafrudin, S. Pdi, un­tuk diaktifkan kembali mengajar seperti biasanya lagi,” jawabnya. Sedangkan yang berkaitan dengan status murid yang diduga melakukan aksi pemukulan, M. Andi Khairil Awalian, siswa kelas II C, pihaknya menga­ku sudah menemukan titik terang. “Wali muridnya sudah membawa surat pengundu­ran diri dan mengajukan surat pindah ke sekolah lain. Dan hari ini ia (M. Andi Khairil Awalian, red) resmi pindah dari sekolah ini dan akan belajar di sekolah barunya, di SMPN-6 Kota Bima,” katanya. (GA. 334*)  
×
Berita Terbaru Update