-->

Notification

×

Iklan

Sejumlah Anggota DPRD NTB Tolak Pembagian Laptop

Monday, September 26, 2011 | Monday, September 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-09-26T00:36:53Z

Mataram, Garda Asakota.-
 Sedikitnya 50-an laptop yang ada di Sekretaris Dewan (Setwan) DPRD Provinsi NTB kembali dibagi-bagikan kepada sejumlah anggota dewan yang masih aktif masa jabatannya. Keberadaan laptop yang masih dipertanyakan sumber anggarannya itu, justru menuai pertanyaan dari sejumlah anggota dewan, sebagaimana dilontarkan oleh Ketua Komisi I DPRD Provinsi NTB, Drs. H. Ali Ahmad, SH.

Duta PAN ini bukan­­nya senang dengan pembagian laptop tersebut, tapi malah menunjukan reaksi sebaliknya. “Saya tidak akan pernah mau menerima apapun bentuk pemberian dari Sekretaris Dewan termasuk laptop yang sudah beredar di tangan anggota DPRD lain.” Ada apa ini..?, inikan yang menjadi pertanyaan, kenapa ada pembagian laptop sementara pembahasan anggarannya tidak ada,” tanyanya balik.
Menurutnya, persoalan bagi-bagi laptop ini perlu diklarifikasi lebih lanjut, bukan serta merta dibagikan begitu saja tanpa melalui pembahasan yang jelas. “Pokoknya saya tetap menolak pembagian laptop itu,” tegasnya sembari menjelaskan bahwa bukan dirinya tidak mau menerima pemberian tetapi mestinya pihak Setwan menjelaskan dulu sumber datangnya laptop tersebut.
“Bagaiamana kalau terjadi apa-apa terhadap laptop itu tentu saja kami yang bertanda-tangan penerimaan barang itu yang dipanggil. Karena itu saya tetap menolak,” tegas Ali Ahmad. Dalam surat serah terima atau berita acara serah terima barang yang diajukan untuk ditandatangani tersebut, dirinya melihat ketentuan seperti keberadaan laptop merek Apple/Macbook Air tipe Mc5056 itu adalah aset Setwan DPRD NTB, sementara anggota dewan meminjam pakai dan akan dikembalikan setelah masa jabatan berakhir. “Belum lagi kalau rusak adalah tanggung­jawab kami sebagai pemakai dianggap pihak kedua.  Nah, kalau persoalan ini yang terjadi apa salahnya kita beli sendiri kalau rusak, nggak ada beban,” cetusnya. Yang lebih fatal lagi, lanjutnya, disinyalir banyak anggota DPRD Provinsi yang belum mampu mengoperasikan laptop.
Dua anggota DPRD lainnya yang duduk di Komisi I, Ny. Rumani dari Partai Demok­rat dan Ahmad, SH, dari Partai PKPB juga mempertanyakan sumber dana pengadaan laptop tersebut. “Jelas kami tidak tahu, pengadaan laptop itu sumber dananya dari mana. Okelah itu sebagai wujud perhatian Ketua DPRD bersama Sekwan dalam kaitan memberikan dukungan terhadap kinerja anggota dewan. Tetapi bukan berarti memberikan barang yang tidak jelas sumbernya,” tukas Ny. Rumani. (GA. 233*)
×
Berita Terbaru Update