Bima, Garda Asakota.-
Satu rumah milik M. Siddik, Rt. 007/004 Dusun Padolo Desa Rai-oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima dilahap si jago merah dalam musibah kebakaran yang terjadi Jumat (5/8) sekitar pukul 12.30 wita. Menurut penuturan Siti Hajar isteri dari M. Siddik, saat musibah terjadi, dirinya sedang berada di rumah batunya tidak jauh dari TKP. Tiba-tiba dirinya dikejutkan oleh suara teriakan minta tolong,
hingga dirinya langsung mendekati sumber suara yang tidak jauh dari tempat tinggalnya yang hanya berjarak sekitar dua meter.
Tiba di TKP, Siti Hajar melihat api yang begitu ganasnya di atas atap rumah miliknya yang ditempati oleh Heri H. Hasan dan istrinya Lia. “Melihat api yang begitu ganasnya, saya-pun berteriak minta tolong kepada warga sekitar, namun sayangnya saat itu para warga sedang shalat Jumat di masjid besar Desa Rai-Oi,” ungkapnya.
Tak lama kemudian, kata dia, sekitar pukul 12.45 wita jama’ah yang selesai melaksanakan ibadah shalat Jumat, mendengar teriakan ada kebakaran, lang¬sung menuju sumber suara dan memberikan pertolongan. Namun apa hendak di kata, si jago merah lebih duluan melahap habis rumah panggung 12 tiang itu tanpa me¬ninggalkan sedikit barangpun. Beberapa lama kemudian, mobil pemadam Kebakaran Kecamatan Sape datang, dan langsung memadamkan si jago merah.
Isteri Heri H. Hasan yang menempati rumah M. Siddik, yang saat itu berada di rumah, sempat terkena percikan semburan api hingga pingsan. Oleh warga dia langsung di larikan ke Puskesmas plus Sape. Menurut informasi yang diperoleh Garda Asakota, diduga penyebab kebakaran itu bersumber dari aliran listrik.
Akibat musibah ini, kerugian yang diderita pemilik rumah ratusan gabah padi hangsu terbakar, pakain dan perabot rumah tangga yang dimiliki pasangan suami istri Heri H. Hasan dan Lia, serta barang-barang yang dimiliki pemilik rumah M. Siddik, ikut hangus terbakar, sehingga diperkirakan kerugian mencapai Rp70 juta. (GA. 333*)
Satu rumah milik M. Siddik, Rt. 007/004 Dusun Padolo Desa Rai-oi Kecamatan Sape Kabupaten Bima dilahap si jago merah dalam musibah kebakaran yang terjadi Jumat (5/8) sekitar pukul 12.30 wita. Menurut penuturan Siti Hajar isteri dari M. Siddik, saat musibah terjadi, dirinya sedang berada di rumah batunya tidak jauh dari TKP. Tiba-tiba dirinya dikejutkan oleh suara teriakan minta tolong,
hingga dirinya langsung mendekati sumber suara yang tidak jauh dari tempat tinggalnya yang hanya berjarak sekitar dua meter.
Tiba di TKP, Siti Hajar melihat api yang begitu ganasnya di atas atap rumah miliknya yang ditempati oleh Heri H. Hasan dan istrinya Lia. “Melihat api yang begitu ganasnya, saya-pun berteriak minta tolong kepada warga sekitar, namun sayangnya saat itu para warga sedang shalat Jumat di masjid besar Desa Rai-Oi,” ungkapnya.
Tak lama kemudian, kata dia, sekitar pukul 12.45 wita jama’ah yang selesai melaksanakan ibadah shalat Jumat, mendengar teriakan ada kebakaran, lang¬sung menuju sumber suara dan memberikan pertolongan. Namun apa hendak di kata, si jago merah lebih duluan melahap habis rumah panggung 12 tiang itu tanpa me¬ninggalkan sedikit barangpun. Beberapa lama kemudian, mobil pemadam Kebakaran Kecamatan Sape datang, dan langsung memadamkan si jago merah.
Isteri Heri H. Hasan yang menempati rumah M. Siddik, yang saat itu berada di rumah, sempat terkena percikan semburan api hingga pingsan. Oleh warga dia langsung di larikan ke Puskesmas plus Sape. Menurut informasi yang diperoleh Garda Asakota, diduga penyebab kebakaran itu bersumber dari aliran listrik.
Akibat musibah ini, kerugian yang diderita pemilik rumah ratusan gabah padi hangsu terbakar, pakain dan perabot rumah tangga yang dimiliki pasangan suami istri Heri H. Hasan dan Lia, serta barang-barang yang dimiliki pemilik rumah M. Siddik, ikut hangus terbakar, sehingga diperkirakan kerugian mencapai Rp70 juta. (GA. 333*)
