-->

Notification

×

Iklan

Ir. Nggempo: “Baik PPK Maupun PT. JBP Tidak Pernah Koordinasi’

Wednesday, August 10, 2011 | Wednesday, August 10, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-08-10T04:10:52Z

Sementara itu, Kadis PU Kabupaten Bima, Ir. Nggempo, yang dihubungi warta¬wan via telepon selularnya mengaku pencan¬tuman nama pengawas proyek air bersih di Kecamatan Donggo sebagaimana yang disebutkan oleh Satker Cipta Karya melalui Lalu Harta dan penanggungjawab PT. JBK, Hidayat alias yayat hanya formalitas belaka. “Nama pengawas PU Kabupaten Bima yang dicantumkan untuk mengawasi proyek di Kecamatan Donggo ini hanya dalam istilah ‘numpang nama’ saja atau mereka memin¬jam nama pengawas kami. Jadi pihak PU Kabupaten Bima tidak pernah dilibatkan dalam persoalan pengerjaan proyek di Kecamatan Donggo ini. Jangankan gambar proyek itu yang kami tahu, orang yang melaksanakan proyek itu sendiri tidak kami kenal karena mereka tidak pernah ke kantor PU Kabupaten Bima sekalipun bahkan saya cari dilapangan tidak pernah saya jumpai,” tegas pria yang hobbi kuda pacuan ini kepada wartawan Garda Asakota via HP nya, Minggu (07/08).

Menurutnya, sebagaimana informasi yang diketahuinya proyek air bersih di Kecamatan Donggo itu berasal dari dana APBN melalui pihak PU Propinsi NTB. “Kalau ada pernyataan mereka yang mengatakan bahwa proyek itu tidak melalui mereka, maka tolong mereka itu jangan bela diri. Tidak mungkinlah seperti itu. Sebab tekhnis dan fungsionalnya ada di Propinsi. Taktis dan strukturalnya ada di Pusat. Sebaiknya koordinasikan saja secara baik. Mungkin saja mereka tidak dilibatkan dalam hal ini, apalagi saya. Saya tidak pernah tahu dan ketemu dengan PPK atau pemborong¬nya hingga saat ini,” terangnya.
Pihaknya mengaku sangat kecewa dengan hasil pekerjaan proyek yang tidak mampu memberikan hasil atau output yang baik untuk rakyat. “Apalagi dana yang di¬per¬gunakan itu tidak main-main yakni se¬besar Rp5 Milyar. Kita saja dengan angga¬ran sebesar Rp50 juta saja dapat menghasil air yang begitu besar apalagi ini Rp5 Milyar. Terus terang saya sangat kecewa dalam hal ini, apalagi kami yang ada di daerah yang telah melakukan lobby untuk menghadirkan proyek sebesar Rp5 M itu. Itu berdasarkan usulan proposal kami,” pungkasnya dengan nada kecewa. (GA. 211*)

×
Berita Terbaru Update