-->

Notification

×

Iklan

Dinsos Provinsi NTB Gelar PPB dan Penanggulangan Air Bersih

Tuesday, August 23, 2011 | Tuesday, August 23, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-08-23T02:52:59Z
Mataram, Garda Asakota.-
Setelah mendapat kucuran dana bantuan dari pemerintah Pusat untuk program perce¬patan pembangunan di wilayah Provinsi Nusa Tengara Barat yang saat ini memasuki tahap penyelesaian, Dinas Sosial Provinsi NTB kembali menunjukan kegigihan dalam mendukung program Gubernur NTB.

Kali ini Program yang dilakukan oleh Dinsos Provinsi adalah melakukan Pelatihan Penanggulangan Bencana dan Penanggu¬langan Air Bersih di wilayah Pedesaan Ka¬bupaten di Provinsi NTB yang mengalami kekeringan.
Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Provinsi NTB, Chandra Aprinova A.KS, M.P, kepada media ini mengatakan bahwa program yang dilakukan adalah merupakan wujud partisipasi Dinas Sosial dalam mengem¬bangkan amanah yang diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Provinsi NTB, hal ini adalah merupakan realita yang terjadi di berbagai wilayah Lombok selain masalah penanggulangan bencana juga penanggu¬langan air bersih bagi masyarakat di wilayah pedesaan yang mengalami kekeringan.
Karena itu bicara penanggulangan ben¬cana itu telah memiliki job masing masing di berbagai wilayah seperti Badan Penang¬gu¬langan Bencana Daerah (BPBD) yang memiliki peran jelas di wilayah daerah Ka¬bu¬paten/Kota di seluruh pulau Lombok.
Sebagai koordinator atau mengkoordinir masalah bencana di daerah, khususnya Dinas Sosial Catatan Sipil dan Kependu¬dukan Provinsi NTB telah melakukan ke¬giatan demi menghadapi bencana seperti me¬lalui tahapan. Misalnya, pra bencana, saat terjadi bencana dan pasca bencana. Sebelum terjadi bencana atau Pra Bencana Dinas Sosial telah mengadakan pelatihan yang melibatkan berbagai pihak yang mengarah kepada penyelamatan ketika terjadi bencana.
Kerja sama antar pihak relawan dari masyarakat seperti, TAGANA serta Tim Reaksi cepat. demi mengurangi dampak resiko bencana (Navigasi) masyarakat, juga turut serta dilibatkan dalam pelatihan. Ketika kerja sama ini dilakukan artinya wujud kebersamaan dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang membutuhkan jelas terarah.
Sehingga melalui pelatihan pra bencana dan ketika mengahadapi terjadinya bencana semua unsur telah siap memberikan pelaya¬nan dalam pertolongan melalui job masing masing yang sudah disiapkan sebelumnya. Sedangkan pasca bencana, tidak ada lagi yang perlu diterapkan semua pihak yang terlibat sudah siap melaksanakan tugas se¬suai yang didapatkan dalam pelatihan sebe¬lumnya. “Apakah, pendirian tenda penyela¬ma¬tan, dapur umum dan sejumlah kebutu¬han lain seperti logistik yang menjad kebu¬tuhan pokok pasca bencana.” terang Chan¬dra. Dampak lain dari adanya palatihan yang melibatkan langsung masyarakat atau disebut Navigasi itu, mengurangi kepanikan masyarakat ketika menghadapi bencana, dan mengurangi angka kematian saat terjadi bencana. misalnya, sebelumnya korban bencana sejumlah 10 orang dengan adanya kesiapan yang diperoleh dalam pelatihan menghindari kepanikan korban bisa ber¬kurang, jadi itulah manfaat pelatihan yang dilakukan melibatkan masyarakat secara langsung. Sebelum datangnya bantuan dari luar masarakat sudah mampu mengantisi¬pasi dari dalam masalah bantuan.
Sedangkan program penanggulangan air bersih bagi masyarakat yang mengalami kekeringan seperti di Lombok Barat, Lom¬bok Tengah dan Lombok Utara adalah me¬ru¬pakan tugas jangka pendek demi meng¬antisipasi kebutuhan. Tentu dalam kaitan ini peran dan perhatian pemeriantrah terutama dari Dinas Sosial yang menjadi perpan¬jangan tangan Pemerintah Propinsi, tidak mam¬pu serta secara serta merta dan menjan¬jikan kelanjutan, kegiatan ini hanya sebagai bentuk penyelamatan semen¬tara. Jadi pen¬dropan air bersih sesuai kebu¬tu¬han masya¬rakat dibeberapa Kabu¬paten yang menga¬lami kekeringan hanya kebu¬tuhan jangka pendek.” tegasnya. (GA. 233/adv*)
×
Berita Terbaru Update