Mataram, Garda Asakota.-
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi NTB, Drs. Baharudin M.Pd, mengakui bahwa saat ini realisasi target penyaluran dana APBD sebesar Rp16 Miliar sudah mencapai tingkat 60 persen.“Sementara penyaluran sisa dana akan dapat diselesai¬kan pada sekitar Desember mendatang. Itu juga akan dilakukan melalui pola kesejahte¬raan sosial baik panti maupun diluar panti social,” terang Kadinsos NTB
kepada Garda Asakota.
Sedangkan yang berkaitan dengan sejumlah program jaminan social lainnya seperti penanganan masyarakat Lanjut Usia (Lansia), cacat berat, reunifikasi korban-korban kekerasan, trafickking (perdagangan manusia), program perlindungan sosial melalui rumah aman, program darurat untuk bencana alam, menurutnya telah menjadi target penyelesain bagi Dinas Sosial. “Program itu telah menjadi per¬hatian uta¬ma un¬tuk ditangani oleh Dinsos,” terang¬nya. Program rumah aman, dijelas¬kan¬nya merupa¬kan suatu program yang menarget¬kan penye¬ lesaian kasus terhadap terjadinya konflik-konflik rumah tangga. “Sasaran memberi¬kan penampungan kepada ibu-ibu yang ditimpa konflik dalam rumah tangga¬nya termasuk ibu-ibu yang dicerai¬kan. Sambil menunggu penyelesaian konflik, maka Dinsos menyediakan penampungan melalui rumah aman, seperti Budi Rini dan Rumah Perlindungan Anak,” timpalnya. (GA. 233*)
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Provinsi NTB, Drs. Baharudin M.Pd, mengakui bahwa saat ini realisasi target penyaluran dana APBD sebesar Rp16 Miliar sudah mencapai tingkat 60 persen.“Sementara penyaluran sisa dana akan dapat diselesai¬kan pada sekitar Desember mendatang. Itu juga akan dilakukan melalui pola kesejahte¬raan sosial baik panti maupun diluar panti social,” terang Kadinsos NTB
kepada Garda Asakota.
Sedangkan yang berkaitan dengan sejumlah program jaminan social lainnya seperti penanganan masyarakat Lanjut Usia (Lansia), cacat berat, reunifikasi korban-korban kekerasan, trafickking (perdagangan manusia), program perlindungan sosial melalui rumah aman, program darurat untuk bencana alam, menurutnya telah menjadi target penyelesain bagi Dinas Sosial. “Program itu telah menjadi per¬hatian uta¬ma un¬tuk ditangani oleh Dinsos,” terang¬nya. Program rumah aman, dijelas¬kan¬nya merupa¬kan suatu program yang menarget¬kan penye¬ lesaian kasus terhadap terjadinya konflik-konflik rumah tangga. “Sasaran memberi¬kan penampungan kepada ibu-ibu yang ditimpa konflik dalam rumah tangga¬nya termasuk ibu-ibu yang dicerai¬kan. Sambil menunggu penyelesaian konflik, maka Dinsos menyediakan penampungan melalui rumah aman, seperti Budi Rini dan Rumah Perlindungan Anak,” timpalnya. (GA. 233*)
