Pihak Satker Cipta Karya, Bambang Eko, melalui salah Lalu Harta, menjelaskan bahwa pekerjaan ini dibawah tanggung¬jawab salah satu Satker Ibukota Kecamatan (IKK) Di Direktorat Air Bersih PU Jakarta. IKK ini menurut Lalu Harta mengerjakan proyek seluruh Indonesia, termasuk yang ada di Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang kini dianggap bermasalah.
Pihak Satker Cipta Karya PU Provinsi, menurutnya, mengelola proyek selain dari dana APBN, juga melaksanakan dana stimulus, dan juga ada dana APBN yang juga lewat IKK tadi. “Dan itu Satkernya di IKK Jakarta ini. Saya tahu orang-orang yang mengerjakan proyek Donggo ini karena pada awal-awalnya proyek ini mereka sering lewat sini menanyakan tentang Donggo. Saya kasih tahu kalau mengerjakan proyek ini harus banyak dilakukan sosialisasi apalagi dari Pemda sendiri sudah ikut serta dalam sosialisasi. Dan pihak pengawasnya juga adalah dari PU dan PDAM Kabupaten Bima,” cetus Lalu Harta yang didampingi rekan sekerja lainnya di kantor Satker PU Cipta Karya Mataram NTB.
Satker IKK ini menurut Lalu Harta tidak memiliki Satker didaerah. “Jadi proyek IKK ini langsung turun ke daerah-daerah seluruh Indonesia. Meski di masuk di PU, namun IKK ini masuk di Direktorat Air Bersih. Tapi tidak ada keterkaitannya dengan Cipta Karya di Mataram ini. Masalah proses ten¬der¬nya dulu, juga tanyakan langsung ke sana pak. Mungkin tendernya langsung di Jakarta pak. Apalagi kontrak dan pengawasnya langsung dari IKK Jakarta.
Satkernya di PU ini hanya mengelola dana regular dan dana insentif atau stimulus saja. Kalau dana dari IKK itu sendiri langsung dikelola oleh IKK sendiri yang ada di Jakarta sana. Kita disini tidak terlalu banyak tahu dan juga tidak ikut campur masalah IKK. Meski disini juga mengelola dana APBN dan APBD I dalam hal air bersih, maka IKK itu kedaerahnya tidak ada koordinasinya dengan kita yang di CIpta Karya ini,” kelit Lalu Hardi.(GA.211*)
Pihak Satker Cipta Karya PU Provinsi, menurutnya, mengelola proyek selain dari dana APBN, juga melaksanakan dana stimulus, dan juga ada dana APBN yang juga lewat IKK tadi. “Dan itu Satkernya di IKK Jakarta ini. Saya tahu orang-orang yang mengerjakan proyek Donggo ini karena pada awal-awalnya proyek ini mereka sering lewat sini menanyakan tentang Donggo. Saya kasih tahu kalau mengerjakan proyek ini harus banyak dilakukan sosialisasi apalagi dari Pemda sendiri sudah ikut serta dalam sosialisasi. Dan pihak pengawasnya juga adalah dari PU dan PDAM Kabupaten Bima,” cetus Lalu Harta yang didampingi rekan sekerja lainnya di kantor Satker PU Cipta Karya Mataram NTB.
Satker IKK ini menurut Lalu Harta tidak memiliki Satker didaerah. “Jadi proyek IKK ini langsung turun ke daerah-daerah seluruh Indonesia. Meski di masuk di PU, namun IKK ini masuk di Direktorat Air Bersih. Tapi tidak ada keterkaitannya dengan Cipta Karya di Mataram ini. Masalah proses ten¬der¬nya dulu, juga tanyakan langsung ke sana pak. Mungkin tendernya langsung di Jakarta pak. Apalagi kontrak dan pengawasnya langsung dari IKK Jakarta.
Satkernya di PU ini hanya mengelola dana regular dan dana insentif atau stimulus saja. Kalau dana dari IKK itu sendiri langsung dikelola oleh IKK sendiri yang ada di Jakarta sana. Kita disini tidak terlalu banyak tahu dan juga tidak ikut campur masalah IKK. Meski disini juga mengelola dana APBN dan APBD I dalam hal air bersih, maka IKK itu kedaerahnya tidak ada koordinasinya dengan kita yang di CIpta Karya ini,” kelit Lalu Hardi.(GA.211*)
