-->

Notification

×

Iklan

SMPN-4 Bolo Terus Berbenah

Tuesday, July 19, 2011 | Tuesday, July 19, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-07-19T05:51:43Z
Bima, Garda Asakota.-
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta terarahnya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara efektif baik program persemester maupun program tahunan, maka seluruh pengajar diwajibkan untuk membuat KKM, pengembangan silabus maupun modul-modul lainnya. Seluruh kegiatan MGMP yang dilaksanakan oleh guru-guru semuanya pada akhirnya akan memberikan dampak yang positif bagi keberhasilan siswa. Selain itu juga bagi guru itu sendiri menjadi jelas apa yang menjadi target pengajarannya sehingga pada ujungnya nanti apabila tim pengawas turun tidak lagi ada guru yang kelabakan menyiapkan bahan-bahan pertanggungjawaban sebagai guru bidang studi.
Pelaksanaan program semacam ini di SMPN-4 Bolo menjadi prioritas pembenahan pada awal tahun ajaran baru seperti dilakukan oleh, Rifaid, S.Pd, M.Pd., kepala sekolah yang baru ditugaskan pada tanggal 9 Maret 2011 ini.
Selain pembenahan terhadap kesiapan guru-guru dalam mempersiapkan segala keperluan untuk memperlancar KBM, pihaknya juga melakukan pembenahan-pembenahan pengaturan jam mengajar yang dibebankan kepada guru-guru bidang studi. “Penyesuain-penyesuain dilakukan karena selama ini masih banyak guru yang sudah mendapatkan sertifikasi belum mengajar sesuai dengan kewajibannya. Konsekuensi dari hal tersebut maka mau tidak mau, suka tidak suka, yang terjadi adalah sebagian dari guru yang ada terpaksa tidak mendapatkan bagian dalam pengaturan jadwal yang dibuat tersebut,” ungkapnya kepada wartawan, Sabtu (16/7).
Lebih lanjut, alumni S2 UN Malang Jurusan Manajemen Pendidikan ini menjelaskan, bahwa di SMPN-4 Bolo ini guru PNS-nya ada 35 orang, Honor Daerah 14 guru, dan GTT 69 orang. Maka pelaksanaan rasionalisasi yang dilakukan di sekolah ini supaya efektivitas serta pelaksanaannya sesuai dengan aturan yang berlaku maka pihaknya membentuk beberapa tim untuk mengkaji guru-guru mana yang terpaksa tidak mendapatkan jatah pengajaran. Menurutnya, ada tim 20 dan tim 10 yang semuanya diambil dari internal sekolah ini juga, dalam menghasilkan sebuah keputusan telah ditetapkan 16 kriteria patokan dalam menilai guru-guru tersebut.
Sebagai contoh, pihaknya menjelaskan bahwa di sini dulu ada 11 orang guru yang melakukan magang/PPL di sini, mereka ini akhirnya tanpa ada keputusan jelas sampai sekarang masih tetap mengajar disekolah ini. Ada lagi guru yang mengajar lebih dari satu sekolah. “Intinya semua hal-hal tersebut menjadi bahan pertimbangan dilakukannya pengurangan tenaga pengajar yang ada di sini, sehingga pada akhirnya kita menginginkan sekolah ini baik secara kualitas maupun secara administrasi terutama keuangan dapat berjalan dengan baik. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update