-->

Notification

×

Iklan

Ribuan Massa Hadiri Peringatan Isra’ Mikraj di Ponpes Al-Ikhwan Salama

Wednesday, July 27, 2011 | Wednesday, July 27, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-07-27T07:24:29Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Halaman Ponpes Al-Ikhwan H. Sanuddin Salama Kota Bima, Sabtu pagi (23/7), dipadati ribuan massa yang datang dari berbagai Kecamatan Kabupaten Bima. Massa berkumpul untuk mengikuti peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW, yang dihelat secara pribadi dan kelembagaan oleh Pimpinan Yayasan Al-Ikhwan Salama, Drs. H. Zainul Arifin.
Pantauan Garda Asakota, diperkirakan sekitar tiga ribuan umat muslim memadati halaman Ponpes Al-Ikhwan, hingga kursi-kursi yang disiapkan terisi semuanya. Setelah ditelusuri, ternyata kehadiran ribuan massa dari Kabupaten Bima tidak diundang secara resmi, melainkan mengetahui informasi melalui pesan SMS maupun dari mulut ke mulut. Menyikapi hal ini, Zainul mengaku bangga dan terkesan.

“Saya merasa bangga atas kehadiran bapak-bapak, ibu-ibu, tidak diundang saja sebanyak ini, bagaimana kalau diundang,” ucapnya. Zainul mengaku mestinya acara ini dihelat setiap tanggal 29 Juli, namun mepet dengan bulan puasa dimajukan tanggal 23 juli. Acara peringatan Isra Mi’raj ini mengusung tema ‘Dengan memperingati Isra Mi’raj kita tingkatkan iman dan taqwa dengan shalat lima waktu, diawali pembacaan Kalam Ilahi oleh Qori, Usman Abdullah. Kemudian dilanjutkan dengan uraian Isra’ Mi’raj oleh Pimpinan Ponpes, H. Zainul Arifin. Menurut pria yang kerap disapa Abuya ini, tanggal 27 Rajab, sebagaimana biasa orang Islam mengenal tanggal dan bulan ini sebagai hari dimana Rasulullah Saw melakukan Isra’ (perjalanan malam) dari masjidil Haram di Mekkah ke masjidil Aqsha di Palestina. Lalu sesudah itu Rasulullah juga melakukan Mi’raj, perjalanan dari langit dunia ke sidratul muntaha (langit ketujuh).

Peristiwa ini dilakukan oleh beliau hanya dalam satu malam saja. “Isra’ Mi’rajnya Rasulullah, selain dalam rangka Allah mengenalkan Kekuasaan dan KeagunganNya kepada Nabi, Rasulullah juga menerima perintah shalat 5 Waktu,” ungkapnya.
Bila difikir secara akal sehat, kata dia, perjalanan Muhammad SAW yang hanya membutuhkan waktu semalam itu, suatu hal yang mustahil, tapi karena perisitiwa itu atas kehendak Allah SWT dan sesuatu yang luar biasa, maka hanya bisa dipercaya oleh orang-orang yang beriman. “Tanpa iman, tidak mungkin orang bisa percaya dengan perjalanan Nabi Muhammad SAW,” ucapnya. Selain mengulas proses perjalanan Muhammad SAW dari langit pertama hingga sidratul muntaha, Abuya juga menyinggung beberapa kejadian luar biasa yang diperlihatkan Allah SWT kepada Nabi kesayangannya itu.
kebesarannya melalui pemandangan yang menakjubkan. Pada saat menerima perintah shalaty, awalnya Allah SWT mewajibkan 50 kali sehari semalam, namun setelah beberapa kali disarankan oleh Nabi Musa AS, hingga Allah mewajibkan 5 kali sehari semalam. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update