Kota Bima, Garda Asakota.-
Setelah sukses mengadakan Pelatihan bagi tenaga pengajar, pengawas, dan kepala sekolah se- Kota Bima, FIF Cabang Bima mengadakan sharing dan training with journalist bertempat di Lesehan Putri lingkungan Pane Kota Bima, Jumat (15/7). Acara yang diprakarsai FIF Cabang Bima bersama Mbojo Journalist Club (MJC) ini sebagai bentuk ajang kebersamaan dan persahabatan, baik antara pihak lembaga pembiayaan (FIF) maupun dengan pemerintah dan para insan media di Kota Bima.
Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, menegaskan bahwa acara yang bartajuk sharing dan training ini diharapkannya bisa meningkatkan sebuah kerjasama yang baik antara pemerintah, insan pers dan dunia usaha. Dia menilai, gagasan ide acara ini merupakan sebuah ide bagus dan cemerlang, kare na disini pemerintah dan dunia usaha memer lukan sebuah wadah komunikasi. “Dan itu ada pada insan pers sehingga bisa kita komunikasikan untuk mencari solusi terbaik setiap permasalahan yang ada,” katanya.
Qurais menambahkan, banyaknya berbagai kritik terhadap objektifitas, social maupun individu agar dapat diberitakan oleh insan pers secara objektif dan tentunya dapat dipahami oleh masyarakat.
“Karena pers merupakan ujung tombak dari setiap pemberitaan dan pemberitaannya dapat dipertanggung jawabkan secara penuh, handal dan terpercaya, yang tentunya pers sendiri harus menguasai kepandaian, terampil, komunikatif, partisipatif dan berita yang ditulis harus berimbang. Terutama berita yang saat ini sedang dalam sorotan yaitu berita konfilk sehingga masyarakat sebagai konsumsi berita dapat menilai secara professional dan tidak ada ketimpangan dalam memperoleh berita,” harapnya.
Sementara itu, Ketua MJC, M. Aris Efendi, mengungkapkan bahwa, pers bukan hanya sebuah nama, namun serangkaian filosofi yang menempatkan ruang kosong yang diisi dengan sebuah tulisan dengan penyajian dan tata bahasa yang dapat menarik pembaca. Tapi kami memaklumi pula bahwa ada anggapan dibalik itu dari sudut pemerintah maupun masyarakat tentang adanya pers yang tidak profesional.
“Dan ini merupakan persoalan dan kita harus menela’ah agar kedepannya bisa lebih baik, karena pers adalah sebuah profesi yang harus professional. Meskipun tidak dipungkiri kadang ada pers yang mengintimidasi, namun pers bukanlah badan hukum maka dari itu kita harus sadari untuk lebih bersikap professional,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Public Relation PT. FIF Cab.Bima Arif Reza Pahlevi, bahwa ajang ini merupakan ajang silaturahmi antara perusahaan mereka dengan pemerintah Kota Bima dan insan pers. Karena tumbuh dan berkembangnya sebuah usaha berkat adanya bantuan dan kerjasama antara pemerintah dan media.
Pihaknya juga memerlukan masukan maupun kritikan apabila pelayanan yang selama ini dinilai masih kurang terhadap masyarakat. “Kami akan selalu terbuka apabila ada suatu masalah yang ada dan bisa di diskusikan untuk bersama- sama mencari solusinya,” akunya.
Menurut pria yang murah senyum ini, PT.FIF bukan hanya sebuah perusahaan yang membiayai, tapi mempunyai kegiatan yang bersifat sosial karena ingin mendekatkan diri dengan masyarakat sebagai perusahaan yang peduli terhadap kehidupan social. “Dan itu kami lakukan dalam bentuk kegiatan seperti sunatan massal, bhakti sosial, pelatihan guru dan peghijauan yang akan direncanakan beberapa bulan kedepannya sebagai bentuk kecintaan dan perlindungan tehadap alam. Namun yang menjadi salah satu perhatian pihak kami saat ini adalah memajukan dunia pendidikan, karena pendidikan merupakan ujung tombak bagi regenerasi yang akan datang, maka dari itu pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah dan media agar bisa selalu bekerjasama,” ajaknya.
Pantauan langsung Garda Asakota, selain dihadiri Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, acara ini juga dihadiri wartawan senior dari media Suara Karya, Joko Sriyono, serta puluhan insan pers yang berada di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu. (GA. 334*)
Setelah sukses mengadakan Pelatihan bagi tenaga pengajar, pengawas, dan kepala sekolah se- Kota Bima, FIF Cabang Bima mengadakan sharing dan training with journalist bertempat di Lesehan Putri lingkungan Pane Kota Bima, Jumat (15/7). Acara yang diprakarsai FIF Cabang Bima bersama Mbojo Journalist Club (MJC) ini sebagai bentuk ajang kebersamaan dan persahabatan, baik antara pihak lembaga pembiayaan (FIF) maupun dengan pemerintah dan para insan media di Kota Bima.
Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, menegaskan bahwa acara yang bartajuk sharing dan training ini diharapkannya bisa meningkatkan sebuah kerjasama yang baik antara pemerintah, insan pers dan dunia usaha. Dia menilai, gagasan ide acara ini merupakan sebuah ide bagus dan cemerlang, kare na disini pemerintah dan dunia usaha memer lukan sebuah wadah komunikasi. “Dan itu ada pada insan pers sehingga bisa kita komunikasikan untuk mencari solusi terbaik setiap permasalahan yang ada,” katanya.
Qurais menambahkan, banyaknya berbagai kritik terhadap objektifitas, social maupun individu agar dapat diberitakan oleh insan pers secara objektif dan tentunya dapat dipahami oleh masyarakat.
“Karena pers merupakan ujung tombak dari setiap pemberitaan dan pemberitaannya dapat dipertanggung jawabkan secara penuh, handal dan terpercaya, yang tentunya pers sendiri harus menguasai kepandaian, terampil, komunikatif, partisipatif dan berita yang ditulis harus berimbang. Terutama berita yang saat ini sedang dalam sorotan yaitu berita konfilk sehingga masyarakat sebagai konsumsi berita dapat menilai secara professional dan tidak ada ketimpangan dalam memperoleh berita,” harapnya.
Sementara itu, Ketua MJC, M. Aris Efendi, mengungkapkan bahwa, pers bukan hanya sebuah nama, namun serangkaian filosofi yang menempatkan ruang kosong yang diisi dengan sebuah tulisan dengan penyajian dan tata bahasa yang dapat menarik pembaca. Tapi kami memaklumi pula bahwa ada anggapan dibalik itu dari sudut pemerintah maupun masyarakat tentang adanya pers yang tidak profesional.
“Dan ini merupakan persoalan dan kita harus menela’ah agar kedepannya bisa lebih baik, karena pers adalah sebuah profesi yang harus professional. Meskipun tidak dipungkiri kadang ada pers yang mengintimidasi, namun pers bukanlah badan hukum maka dari itu kita harus sadari untuk lebih bersikap professional,” tegasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Public Relation PT. FIF Cab.Bima Arif Reza Pahlevi, bahwa ajang ini merupakan ajang silaturahmi antara perusahaan mereka dengan pemerintah Kota Bima dan insan pers. Karena tumbuh dan berkembangnya sebuah usaha berkat adanya bantuan dan kerjasama antara pemerintah dan media.
Pihaknya juga memerlukan masukan maupun kritikan apabila pelayanan yang selama ini dinilai masih kurang terhadap masyarakat. “Kami akan selalu terbuka apabila ada suatu masalah yang ada dan bisa di diskusikan untuk bersama- sama mencari solusinya,” akunya.
Menurut pria yang murah senyum ini, PT.FIF bukan hanya sebuah perusahaan yang membiayai, tapi mempunyai kegiatan yang bersifat sosial karena ingin mendekatkan diri dengan masyarakat sebagai perusahaan yang peduli terhadap kehidupan social. “Dan itu kami lakukan dalam bentuk kegiatan seperti sunatan massal, bhakti sosial, pelatihan guru dan peghijauan yang akan direncanakan beberapa bulan kedepannya sebagai bentuk kecintaan dan perlindungan tehadap alam. Namun yang menjadi salah satu perhatian pihak kami saat ini adalah memajukan dunia pendidikan, karena pendidikan merupakan ujung tombak bagi regenerasi yang akan datang, maka dari itu pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah dan media agar bisa selalu bekerjasama,” ajaknya.
Pantauan langsung Garda Asakota, selain dihadiri Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, acara ini juga dihadiri wartawan senior dari media Suara Karya, Joko Sriyono, serta puluhan insan pers yang berada di wilayah Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu. (GA. 334*)
