-->

Notification

×

Iklan

Warga Gagalkan Acara Sosialisasi Pembangunan TPA

Tuesday, June 21, 2011 | Tuesday, June 21, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-06-21T06:01:07Z
Bima, Garda Asakota.-
Acara sosialisasi rencana pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Risa Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Sabtu (18/6), ditolak mentah-mentah oleh ratusan warga setempat. Ketua Badan Perwakilan Desan (BPD) Risa, Drs. Arkama, mewakili warga secara tegas menolak rencana pembangunan TPA di desanya. “Kami warga Risa tidak akan mengijinkan adanya tenpat pembuangan sampah di Desa Risa, apalagi sampai menggunakan 15 hektar lahan yang dekat dengan kawasan pertanian.
Kami tidak akan membiarkan TPA hadir di Risa, meskipun menelan anggaran yang besar,” ujarnya di kantor Desa Risa Kabupaten Bima.
Liputan langsung Garda Asakota, ratusan warga Risa saat itu mendatangi kantor desa setempat untuk menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan TPA oleh Pemkab Bima. Bahkan sebelum acara sosialisasi dibuka, para warga masyarakat sudah lebih awal meneriakan penolakannya. Meskipun pihak panitia pembangunan TPA meminta ketenangan warga, namun hal itu tidak diindahkan. Bahkan pada saat itu, utusan Bupati Bima yang diwakili oleh Kadis PU, Ir. Nggempo, tidak diberikan kesempatan untuk berbicara sedikitpun di hadapan warga masyarakat yang terlihat memanas. “Penolakan ini bukan semata-mata dari pribadi kami, tapi merupakan aspirasi seluruh warga yang tidak ingin adanya dampak negative atas kehadiran TPA.
Sudah pasti akan membawa penyakit, apalagi sampah yang dibuang nantinya didatangkan dari berbagai kecamatan,” ucap salah satu tokoh masyarakat setempat, H. Samsuddin. Oleh karenanya, kata dia mewakili komponen warga masyarakat di Desa Risa meminta kepada Pemkab Bima agar mengurungkan niatnya itu.
“Walaupun anggarannya mencapai Rp40 milyar rupiah, tapi kami tidak akan menyetujui. Meskipun warga ditawarkan dengan janji manis,” tegasnya.
Camat Woha, Drs. Dahlan, yang dimintai tanggapannya, mengaku kaget melihat adanya aksi penolakan yang dilakukan warganya itu.
“Padahal awalnya, warga sangat setuju ketika kami mensosialisasikan sebelumnya. Bahkan penerimaan warga saat itu, sudah kami laporkan ke atasan,” katanya singkat. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update