-->

Notification

×

Iklan

Wagub Badrul: NTB Penyangga Pangan dan Pariwisata Nasional

Tuesday, June 28, 2011 | Tuesday, June 28, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-06-28T07:43:09Z
Bima, Garda Asakota.-
Kunjungan kerja (Kunker) Wakil Gubernur NTB, Ir. H.Badrul Munir,. MM, Jumat (24/6) ke pulau Sumbawa secara khusus melihat dari dekat pembangunan fasilitas dermaga pelabuhan Bima. Setelah meninjau pelabuhan, tepat pukul 11.30 Wita, Wagub Badrul, didampingi Wakil Bupati Bima, Drs. H. Syafrudin H.M.Nur,. M.Pd, bersama sepuluh Kepala SKPD lingkup Pemprov NTB selanjutnya bertolak ke masjid desa Panda Kecamatan Palibelo untuk menunaikan shalat Jumat.
Usai shalat Jumat, Wagub mengajak para jamaah untuk senantiasa bersyukur atas karunia yang Allah berikan. Menurutnya, kunker yang dihelat jajarannya di Bima dan daerah lain di Pulau Sumbawa menjadi tidak biasa
karena ditujukan untuk menye¬rap informasi dan melakukan pengamatan langsung di lapangan atas sejumlah proyek infrastruktur darat, laut dan udara. Bidang perhubungan menjadi fokus pembangunan karena salah satu titik lemah di NTB adalah kurang memadainya infrastruktur perhubungan darat, laut dan udara. Saat ini, kata dia, beberapa kebijakan pemerintah NTB bersinergi dengan pusat dan kabupaten Bima yang secara khusus memprioritaskan pada infrastruktur karena terkait langsung dengan dua kepentingan nasional. “Skenario pembangunan nasional untuk NTB adalah pengembangan pari¬wisata nasional dan pengamanan stok pangan nasional,” ungkap Wagub.
Dengan posisi strategis sebagai penyangga tersebut, maka menjadi tugas bersama untuk menyukseskannya. Syarat agar dapat menjadi penyangga kepentingan nasional, menurut Wagub harus dibangun lapangan terbang, jalan dan pelabuhan yang bagus. Makanya dilakukan percepatan target pembangunan sejumlah infrastruktur seperti jalan dan pelabuhan hingga 2013.
Infrastruktur perhubungan laut yang sedang dalam proses pengerjaan adalah pelabuhan Badas dengan dana Rp25 miliar, pelabuhan Sape Rp20 miliar, dan pelabu¬han Bima sebagai pelabuhan nasional untuk kegiatan perdagangan dagang dan pesiar serta pelabuhan lain yang menyerap total anggaran sekitar Rp92 miliar. Alasan utama percepatan pembangunan bandara adalah agar disa didarati pesawat badan lebar, sehingga Bima mudah diakses.
Hal ini juga sejalan dengan rencana pembangunan karena sesuai dengan aspi¬rasi yang disampaikan melalui Musyawarah Pembangunan. “Pemerintah tidak mungkin bekerja diluar sistem, tetapi bekerja fokus sesuai prioritas”,” tegasnya yang saat itu, didampingi Wabup Bima, Drs. H. Syafruddin HM. Nur. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update