Dinilai Ada Tebang Pilih?
Kota Bima, Garda Asakota.-
Disinyalir ada aroma ketidak-adilan atau tebang pilih yang tercium dari kebijakan mutasi ratusan pejabat Pemkot Bima (baik pejabat struk¬tural maupun fungsional) yang dihelat oleh Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin, di aula kantor Wali¬kota Bima, Rabu siang (8/6).Baru beberapa saat dinonjobkan dari jabatannya sebagai Kepala Bidang Pendidikan Kemasyarakatan
Dinas Dikpora Kota Bima, Drs. Abdul Muluk, secara terang-te¬rangan melayangkan aksi protesnya dan mempertanyakan dasar dirinya dimutasi menjadi guru biasa di SMPN-6 Kota Bima. “Saya mem per¬¬tanya¬kan kenapa saya dimutasi,” protesnya di hadapan Kadis Dikpora Kota Bima, Drs. H. Sukri, M. Si.
Entah kalimat apa yang dilontar¬kannya hingga aksi protesnya itu memicu sikap emosional atasannya. Kadis Dikporapun bereaksi dengan mengejar Muluk. Tidak terima dikejar, Muluk pun berusaha mendekati Sukri, namun upaya ini dengan sigap di¬cegah oleh sejumlah pejabat maupun pihak lain yang menyaksikan konflik antara pejabat tersebut. “Saya hanya ingin pertanyakan dasar dimutasi, padahal saya puinya prestasi men¬jemput APBD yang nilainya puluhan Milyar,” ucapnya marah.
Menurut data yang dihimpun Garda Asakota, siang itu sebanyak 162 pejabat eselon II hingga IV dilantik dan diambil sumpahnya oleh Walikota Bima, H. Qurais H. Abidin. Diantara ratusan pejabat yang di¬mutasi, diantaranya ada beberapa oknum pejabat struktural yang di¬kembalikan ke fungsional, termasuk Abdul Muluk sendiri.
Kebijakan ini sudah menjadi ko¬mitmen Walikota Bima untuk men¬gem¬balikan guru-guru yang sebelum¬nya terlanjur dilantik dalam jabatan struktural. “Sesuai komitmen Wali¬kota Bima, guru akan dikembali men¬ja¬di guru,” tegas Kabag Hu¬maspro Pemkot Bima, Muham¬mad Hasyim, S. Sos, SH, M. Ec. Dev, kepada se¬jum¬lah wartawan.
Pria yang juga ikut dalam gerbong mutasi dari jabatan sebelumnya se¬bagai Sekretaris DPPKAD ini, mene¬gaskan bahwa kebijakan untuk mengem¬balikan guru ke asalnya akan dilakukan secara bertahap.
Meskipun diakuinya saat ini masih ada beberapa pejabat maupun mantan pejabat yang asalnya guru, tetapi belum dikemba¬likan ke fungsional, termasuk Kadis Dikpora Kota Bima, Drs. H. Sukri, M. Si.
Berikut nama-nama pejabat yang dimutasi antara lain, Drs. H. Zakaria HS, yang sebelumnya Kepala BP¬MPK Kota Bima, Drs. H. Hadi Yusuf (Kepala Bakesbang Linmaspol), dan Ir. Hamdan (Asisten II), dilantik sebagai staf ahli. Selanjutnya, posisi Zakaria digantikan H. Abubakar Haris, SH, M. AP (sebelumnya Asisten III dan Plt. DPPKAD Kota Bima). Sedangkan posisi Yusuf dan Hamdan, digantikan masing-masing oleh, Drs. M. Nur Madjid, MH (sebelumnya staf ahli) dan Ir. Hj. Rini Indriati (sebelumnya Kepala Dispertanak).
Pejabat lainnya adalah, DR. Ir. H. Syamsuddin MS, diplot menjadi Asisten III Setda Kota Bima, Muhai¬min, SE (Kepala Diskoperindag) menjadi Kepala DPPKAD, H. Samaila, S. Sos, (staf ahli) menjadi Kepala Dinas Kehutanan. Selanjut¬nya Drs. H. Azhari, M. Si (Kepala DKPP) menjadi Kepala DTKP, Ir. Hj. Siti Jainab (Plt. BLH) menjadi Kepala DKPP, dan Drs. Alwy Hardi, M. Si (staf ahli) menjadi pengawas pada Dikpora Kota Bima.
Selain itu, Drs. Jufri (Kepala Dis¬dukcapil) diplot menjadi Pengawas Dikpora, Drs. Abdul Hafid (Sekreta¬ris DPRD) menjadi Direktur Utama BUMD, Drs. H. Sudirman (Kepala Arsip dan Perpustaakaan) menjadi pengawas Dikpora, dan Drs. Agus Suharli (Kabid Pengawasan dan Perijinan DTKP) menjadi Sekretaris Diskoperindag.
Sekretaris DPPKAD Kota Bima, Muhammad Hasyim, S. Sos, SH, M. Ec. Dev, digeser menjadi Kabag Hu¬maspro menggantikan Lalu Sukar¬sana, S. IP , yang dimutasi menjadi Camat Asakota.
Kemudian Kasubag Humaspro dijabat Auwaliyah, S. TP, meng¬gantikan Gufran yang diplot menjadai Kabid di Bakesbang Linmas Pol. Lurah Mande, Kamrin, S. Sos di¬mutasi menjadi Kasi Umum Keca¬matan Asakota dan Kepala UPTD Dikpora Mpunda, Hj. Sita Erni, S. Pd, M. Pd, dimuitasi menjadi Pengawas Dikpora Kota Bima. (GA. 212*)
