Sulastri (14-thn) putri kesayangan Bahrain (34-thn) dan Suharti (33-thn) warga lingkungan Santi Rt.06/ Rw.03 Kelurahan Santi Kecamatan Mpunda, terpaksa harus terbaring lemah tidak berdaya di kediamannya akibat penya¬kit yang dideritanya selama beberapa minggu terakhir.
Gadis yang mengenyam di bangku kelas III SMPN-6 Kota Bima ini mengi¬dap penyakit dimana bagian tubuh ba¬gian bawah (mulai bagian perut) sampai kedua kakinya, tidak berfungsi sama sekali alias mati rasa. Tragisnya, pada ba¬gian pinggang kanan
dan kirinya, ter¬dapat luka bernanah yang semakin parah.
Ayah Sulastri kepada Garda Asakota mengaku, penyakit yang diderita putri kesayangannya itu pertama kali hanya demam dan susah buang air kecil. Karena tidak berangsur sembuh, pihaknya sempat membawanya ke RSUD Bima untuk mejalani perawatan lebih lanjut.
“Namun selama enam hari menjalani perawatan ternyata kondisi anak saya tidak mengalami kemajuan berarti, bahkan hasil pemeriksaan lewat rontgen mengatakan anak saya tidak menderita penyakit yang parah. Padahal anak saya pada waktu itu belum mampu bergerak sama sekali,” akunya.
Karena tidak ada perkembangan selama ditangani pihak RSUD Bima, pihaknya memutuskan untuk merawat buah haginya itu di rumah. Bahrain mengaku pihak RSUD Bima telah merujuk putrinya untuk berobat di Mataram, namun karena keterbatasan biaya niat tersebut urung dilaksanakan.
“Jangankan untuk berobat, buat mencukupi kehidupan sehari-hari saja kami kesulitan,” ucap pria yang ber¬profesi sebagai petani tersebut.
Meski menderita sakit yang cukup parah, namun anaknya sempat melak¬sa¬nakan UN (Ujian Nasional) di ru¬mah. “Soal ujiannya dibawa oleh penga¬was,” katanya. Pihaknya mengharap¬kan adanya bantuan para derma¬wan maupun dari Pemerintah Kota Bima untuk meringankan biaya pengobatan anaknya tersebut. (GA. 334*)
