-->

Notification

×

Iklan

Tujuh Warga Oi Fo’o Terseret Banjir

Tuesday, April 26, 2011 | Tuesday, April 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-26T00:31:59Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Tingginya curah hujan yang melanda Kota Bima sejak Jumat sore hingga Sabtu (23/4) pagi hari menyebabkan se¬ bagian wilayah terendam banjir seperti yang terjadi di lingkungan Mang¬gemaci, Paruga, dan Dara. Namun di lain tempat di wilayah Kecamatan Rasa¬nae Timur, sejumlah warga ling¬kungan Oi Mbo berhasil menyelamat¬kan tujuh warga Oi Fo’o yang terjebak banjir besar ketika sedang bercocok tanam di seputaran “So Soja” lingkungan Oi Mbo.

Ketujuh warga ini diselamatkan berkat sikap heroik dari warga Oi Mbo yang melihat ketujuh warga terseret dan terjebak di areal kebunnya yang tersapu banjir besar. Salah satu korban terseret arus banjir, Burhan (40-thn), mengaku sekitar pukul 08:00 wita, Sabtu (23/4), dirinya sedang menjaga kebun bersama empat orang keponakannya Farida (20-thn), Raodah (15thn), Sukri (22thn), dan Adnan (20 thn).
“Hujan yang turun sejak Jumat sore (22/4) menyebabkan banjir dan meluap hingga memasuki kebun kami. Saat itu kami tidak sempat menyelamatkan diri dan terjebak dalam kebun.
Dalam hitungan beberapa jam, banjir kian besar, maka untuk menyelamatkan empat keponakannya, saya membantu mereka dengan menaikkannya ke atas pohon pisang. Sedangkan saya men¬coba berenang ke tepi dengan jarak se¬kitar 300 meter untuk meminta bantuan. Ketika meminta bantuan itulah saya hanya sanggup berenang sekitar 100 meter saja, setelah itu saya merasakan badan saya lemas dan tidak sanggup berenang lagi dan tidak mengingat lagi selanjutnya. Ketika sadar, ternyata saya sudah berada di rumah sakit bersama empat keponakan,” akunya.
Sementara itu, salah satu warga lingkungan Oi Mbo Rt.16/ Rw.04 Kecamatan Rasanae Timur, Abdulah (30-thn), yang menyelamatkan Burhan dan keempat keponakannya mencerita¬kan bahwa awalnya dia baru mengeta¬hui adanya warga yang terseret arus banjir ketika salah satu warga, Safrudin sedang menaiki pohon lontar untuk mengambil air tuak (oi tua, red) berteriak ada orang yang terseret terbawa oleh arus banjir.
“Mendengar teriakan tersebut saya beserta tiga rekan saya, Herli, Yani, dan Sarif, bersama-sama pergi ke bibir sungai untuk menyelamatkan orang tesebut. Dari kejauhan kami sudah melihat korban terseret arus banjir, tanpa pikir panjang saya lansung bere¬nang dan melawan arus banjir untuk menyelamatkan korban. Dan Alham¬dulillah korban dapat saya raih dan saya bawa ke bibir sungai,” akunya.
Sedangkan keempat keponakannya dan dua warga lainnya yang berlainan kebun Gunawan (17-thn) dan Hijrah (24-thn) berhasil diselamatkan warga lainnya, Agus, Sunardi, dan Tarsa yang merupakan warga Oi Mbo.
“Setelah menyelamatkan warga Oi Fo’o terse¬but, saya beserta warga, menolong dengan membantu mereka membawa ke Rumah Sakit Umum Bima untuk men¬dapatkan perawatan intensif,” bebernya.
Sementara itu, petugas RSUD Bima yang dimintai keterangan sejumlah wartawan membenarkan bahwa ada¬nya tujuh warga Oi Fo’o yang dirawat akibat terseret arus banjir. Ketujuh war¬ga yang dirawat mengalami hipotermia atau suhu tubuh di bawah normal dan menggigil. Namun demikian, setelah dirawat selama tiga jam kondisi mereka sudah berangsur membaik.
“Ke tujuh pasien tersebut ahirnya dijemput oleh keluarganya pulang,” ucapnya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update