Kota Bima, Garda Asakota.-
Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK di Kota Bima sempat terjadi insiden kecil, Bertempat di ruang kerja kepala SMK-1 Kota Bima, tim panitia penga¬was satuan pendidikan UN dari Propinsi NTB sempat tidak diterima kehadiran¬nya di SMK 45 Kota Bima.
Hal ini dijelaskan oleh salah satu tim panitia pengawas Propinsi NTB
dari Universitas Mataram, HM. Natsir M. Hum. Kepada Garda Asakota dicerita¬kannya bahwa, pada saat kedatangan tim di sekolah tersebut pihak menjelas¬kan kepada kepala sekolahnya bahwa kedatangan tim merupakan rangkaian kegiatan pengawasan UN yang ber¬langsung di seluruh sekolah di Kota Bima. “Kami turun pun sudah ada SK dari Rektor Unram dan sudah berkoor¬dinasi dengan Dikpora Propinsi NTB dan diketahui pula oleh pihak Dikpora Kota maupun Kabupaten Bima. Tapi mengapa kita masih ditolak?,” akunya. Diakuinya, setelah ditolak oleh pihak sekolah, pihaknya mencoba menghu¬bungi pelaksana pengawas UN Kota Bima. “Dan akhirnya setelah diinforma¬sikan oleh pihak pelaksana ujian, kepala SMK 45 Kota Bima mengijinkan kami untuk melaksanakan pengawasan,” imbuh Natsir.
Menyikapi hak ini, pihak Dikpora Kota Bima melalui M. Salahudin, men¬je¬laskan bahwa kejadian di SMK-45 itu hanya miss komunikasi saja, lantaran kepala SMK-45 sekarang ini dijabat oleh anaknya yang baru mengganti bapaknya. “Jadi mungkin pada saat pemberitahuan oleh Dikpora Propinsi NTB terkait adanya tim pengawas UN Prop. NTB yang turun mengawasi, yang hadir itu bapaknya, hingga mungkin bapaknya lupa memberitahukan kepada anaknya,” katanya. (GA. 334*)
Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/MA/SMK di Kota Bima sempat terjadi insiden kecil, Bertempat di ruang kerja kepala SMK-1 Kota Bima, tim panitia penga¬was satuan pendidikan UN dari Propinsi NTB sempat tidak diterima kehadiran¬nya di SMK 45 Kota Bima.
Hal ini dijelaskan oleh salah satu tim panitia pengawas Propinsi NTB
dari Universitas Mataram, HM. Natsir M. Hum. Kepada Garda Asakota dicerita¬kannya bahwa, pada saat kedatangan tim di sekolah tersebut pihak menjelas¬kan kepada kepala sekolahnya bahwa kedatangan tim merupakan rangkaian kegiatan pengawasan UN yang ber¬langsung di seluruh sekolah di Kota Bima. “Kami turun pun sudah ada SK dari Rektor Unram dan sudah berkoor¬dinasi dengan Dikpora Propinsi NTB dan diketahui pula oleh pihak Dikpora Kota maupun Kabupaten Bima. Tapi mengapa kita masih ditolak?,” akunya. Diakuinya, setelah ditolak oleh pihak sekolah, pihaknya mencoba menghu¬bungi pelaksana pengawas UN Kota Bima. “Dan akhirnya setelah diinforma¬sikan oleh pihak pelaksana ujian, kepala SMK 45 Kota Bima mengijinkan kami untuk melaksanakan pengawasan,” imbuh Natsir.
Menyikapi hak ini, pihak Dikpora Kota Bima melalui M. Salahudin, men¬je¬laskan bahwa kejadian di SMK-45 itu hanya miss komunikasi saja, lantaran kepala SMK-45 sekarang ini dijabat oleh anaknya yang baru mengganti bapaknya. “Jadi mungkin pada saat pemberitahuan oleh Dikpora Propinsi NTB terkait adanya tim pengawas UN Prop. NTB yang turun mengawasi, yang hadir itu bapaknya, hingga mungkin bapaknya lupa memberitahukan kepada anaknya,” katanya. (GA. 334*)
