-->

Notification

×

Iklan

Jalan Penghubung NTB-NTT Longsor, Pemerintah Tutup Mata

Tuesday, April 26, 2011 | Tuesday, April 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-26T00:43:34Z
Bima, Garda Asakota.-
Jalan negara di Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, yang menghubungkan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terancam putus akibat longsor. Pantauan Garda Asakota, Kamis lalu (21/4), terlihat badan jalan negara yang sudah hampir setengahnya ambles karena tergerus longsor sejak sebulan lalu, kondisinya kian parah saja.
Pada Kamis siang, tampak berbagai jenis kendaraan termasuk kendaraan berat jenis truk fuso dengan beban muatan berat yang akan menyeberang ke NTT melalui Pelabuhan Sape,
Bima-NTB masih nekat melalui jalan tersebut karena tidak tersedia jalan alternative lain. Begitupun arus balik menuju Kota Bima, kendaraan jenis berat tetap mele wati jalur tersebut meskipun rasa ke¬khwatiran akan terjadinya longsor susu¬lan kian mendera setiap pengendara.
Melihat kondisi jalan yang sangat membahayakan bagi keselamatan para pengendara, sejumlah warga sekitar berupaya mengatur lalu lintas agar kendaraan tidak terperosok ke dalam jurang berkedalaman sekitar 500 meter yang ada di lokasi tersebut. Para warga yang rata-rata pemuda tanggung itu, berupaya mencegah terjadinya kecela¬kaan dengan mengatur dan memberikan peringatan kepada pengendara yang melewati jalan tersebut agar berhati-hati dan mengurangi kecepatan saat akan melintasi jalan yang sudah hampir putus itu.


Para pemuda itu berkosentrasi dalam dua titik. Kendaraan yang datang dari arah barat dan timur diatur agar tidak melintasi jalan secara bersamaan karena badan jalan hanya bisa untuk satu kendaraan saja. “Kalau tidak diatur begitu, dikhawatirkan ketika bertemu di tengah badan jalan yang sudah hampir putus akan menyebabkan badan jalan longsor semua ke dalam jurang, apalagi kondisi cuaca di Bima saat ini masih diguyur huja,” cetus warga.
Sementara itu, sejumlah pengendara lainnya, menyatakan keheranannya dengan sikap pemerintah yang belum juga menyikapi kerusakan jalan tersebut. Padahal jalan negara yang terkena longsor itu merupakan satu-satunya jalan yang bisa dilalui oleh pengendara yang ingin menuju NTT melalui pelabuhan Sape Bima. Keheranan serupa juga dikemukakan oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Drs. HM. Najib HM. Ali.
Kepada wartawan, Kamis (21/4), wakil ketua dewan dari Kecamatan Sape ini mengaku telah beberapa kali menyampaikan kondisi longsornya jalan Negara tersebut. “Ini sebenarnya sangat emergency, kenapa pemerintah menutup mata?,” cetusnya. Bahkan baru-baru ini, pria yang juga Ketua DPD Hanura Kabupaten Bima ini, sudah berkali-kali menghubungi Kepala Dinas PU maupun Kabid Bina Marga Provinsi NTB, namun tidak pernah direspon. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update