-->

Notification

×

Iklan

Dikpora Woha Mantapkan Persiapan UAS dan UAN

Saturday, April 16, 2011 | Saturday, April 16, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-16T10:47:51Z
Bima, Garda Asakota.-
Unit Pelaksana Tehnik (UPT) Dikpora Kecamatan Woha , menggelar rapat pemantapan menghadapi Ujian Akhir Nasional (UAN) di aula kantor UPT Dikpora setempat, Rabu (14/4). Rapat ini dihadiri seluruh kepala sekolah tingkat SD se-kecamatan Woha.
“Salah satu tujuan digelarnya rapat ini adalah dalam rangka pemantapan kesiapan menghadapi Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN) yang akan digelar dalam waktu dekat.
 Terutama yang berkaitan dengan tehnik penyelenggaraan dan ketentuan yang harus dilaksanakan oleh seluruh kepala sekolah,” ungkap Kepala UPT Dikpora Kecamatan Woha, Sahruddin, Ama.Pd, kepada wartawan.
Menurutnya, pelaksanaan US dan UU tinggal hitungan hari saja. Maka¬nya, menghadapi pelaksanaan tersebut pihaknya harus sedini mungkin men¬sosialisasikan yang berkaitan dengan teknik penyelenggaraan US dan UN agar seluruh kepala sekolah memiliki persiapan yang matang. Jadwal pelak¬sanaan US dan UN sudah ditentukan, yakni pada tanggal 3-5 Mei awal bulan depan untuk pelaksanaan ujian sekolah sedangkan untuk UN akan dilaksanakan pada tanggal 10-12 Mei.
Selain hal itu pihaknya juga telah menentukan jadwal ujian susulan bagi siswa yang tidak dapat mengikuti ujian utama karena sesuatu hal yang sangat krusial dan sifatnya emergency yakni
mulai tanggal 6-9 Mei untuk US dan UN susulan ditetapkan tanggal 18-20 Mei. “Kebijakan ini dilakukan karena pengalaman beberapa tahun ini ada kendala yang dihadapi oleh siswa, terutama bagi siswa yang sakit keras bisa ikut pada ujian susulan,” tegasnya.
Untuk meminimalisir terjadinya kesalahan pada saat pemeriksaan hasil US dan UN pihaknya menetapkan dan membentuk panitia penyelenggara di setiap sekolah dan jajaran UPT Dik¬pora. Mereka itu terdiri dari tim penga¬was dan tim pemeriksa dengan keteta¬pan minimal dua orang tim pemeriksa bagi sekolah yang memilki 50 siswa yang akan mengikuti UN selebihnya bisa tiga hingga empat orang tim peme¬riksa bagi sekolah yang memiliki siswa lebih dari 50 orang. “Bagi pengawas dan guru yang ditetapkan sebagai tim peme¬riksa agar bisa dan mampu bekerja se¬cara profesional untuk menghindari ter¬ja¬dinya kesalahan yang tidak diingin¬kan,” katanya. Disinggung tentang mutasi dan rotasi yang kerap terjadi, Sahruddin me¬nanggapinya dengan bijak. Dirinya optimis para kepala sekolah dan penga¬was yang dilantik adalah figur pilihan yang memiliki kompetensi dan sumber daya bagi perubahan dunia pendidikan di kecamatan Woha. “Dan itu adalah hal yang lumrah terjadi bagi mereka dan semata-mata demi dan untuk kepen¬tingan pendidikan kedepan¬nya,” sahut¬nya seraya berharap kepada seluruh kepala sekolah dan pengawas yang telah dilantik agar memiliki dedi¬kasi dan bisa profesional terhadap ama¬ nah yang diembannya. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update