-->

Notification

×

Iklan

BEM STKIP Bima Demo Tolak Pertambangan

Tuesday, April 12, 2011 | Tuesday, April 12, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-12T00:11:24Z
Ratusan mahasiswa yang terga¬bung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Bima, Senin kemarin (11/4), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bima.

Kota Bima, Garda Asakota.-
Ratusan mahasiswa yang terga¬bung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP Bima, Senin kemarin (11/4), menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Bima. Mereka mendesak pencabutan ijin pertam¬bangan yang ada di Kabupaten Bima karena dinilai hanya akan menyeng-sarakan masyarakat.

Ketua BEM STKIP Bima, Bargo, menuding pertambangan yang akan dihadirkan oleh pemerintah Kabupaten Bima hanya kepentingan segelintir golongan dan elit politik dan yang menjadi korban adalah masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan per¬tambangan. “Pertambangan bukan menjadi tolak ukur kesehjahteraan rakyat maupun tolak ukur kemakmuran. Nenek moyang kami bisa hidup dengan bertani, sebagai nelayan, dan profesi lainnya. Lantas pertambangan macam apa yang dapat mensejahterakan rakyat bila masyarakat itu sendiri menolak hadirnya pertambangan?,” ujarnya.
Pihaknya sebagai elemen mahasis¬wa dan atas nama masyarakat Kabu¬paten Bima akan terus merapatkan barisan untuk menolak hadirnya pertambangan di Kabupaten Bima. Pernyataan Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, yang mengatakan bahwa hadirnya pertambangan untuk kesejah¬teraan rakyat dinilainya hanya sekedar janji. “Karena buktinya yang kita lihat saat ini tidak ada ekonomi kerakyatan melalui pertambangan ini, justeru rakyat¬ lah yang menjadi korban,” cetusnya. Orator lainnya, Herman menyebut¬kan bahwa, kebijakan pertambangan yang dilakukan tidak mencerminkan nilai ke¬manusiaan karena justru dengan adanya pertambangan rakyatlah yang menjadi korban. “Seperti yang kita lihat di Parado dan Lambu. Maka dari itu kami tekankan bahwa kami dan atas nama masyarakat Kabupaten Bima menolak hadirnya pertambangan,” tegasnya.
Pantauan langsung wartawan, dalam aksinya BEM STKIP membagi¬kan pernyataan sikap penolakan terha¬dap hadirnya pertambangan di Kabu¬paten Bima. Pernyataan sikap itu berisi lima point antara lain desakan penca¬butan SK No: 188 tentang Ijin Usaha Pertambangan (IUP), desakan pembe¬basan masyarakat Lambu dan Parado yang ditahan terkait aksi penolakan pertambangan, dan menuntut ganti rugi korban penembakan masya¬rakat Lambu dan Parado serta menga¬dili oknum aparat yang melakukan aksi penembakan. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update