-->

Notification

×

Iklan

Banjir Bandang Terjang Sape, Tiga Warga Tewas

Tuesday, April 26, 2011 | Tuesday, April 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-04-26T00:48:03Z
Sape, Garda Asakota.-
Banjir bandang melanda sembilan desa di Kecamatan Sape Kabupaten Bima, Sabtu (23/4). Bencana tersebut terjadi lantaran badan sungai tidak mampu menampung arus air, setelah sebelumnya wilayah Sape diguyur hujan deras selama kurang lebih lima jam. Sembilan desa yang dihantam banjir itu yakni Desa Sangia, Na’e, Rai-Oi, Naru Barat, Sari, Tanah Putih, Rasabou, dan Desa Bugis, terutama di dusun Bajo Sarae dan dusun Gusung,

Menurut salah seorang saksi mata yang tinggal di sekitar bantaran sungai Desa Rai Oi, Imran. Sekitar pukul 09.00 Wita, dirinya bersama isteri dan kedua anaknya tengah bersantai sambil menikmati TV. Ketika dirinya menengok ke arah sungai tiba-tiba dikejutkan dengan kedatangan banjir besar setinggi kurang lebih 4 meter.
“Dengan kencang dan cepatnya, langsung menyapu sejumlah rumah yang berada di dekat sungai. Untuk menyelamatkan diri, saya langsung naik ke atap rumah. Dan Al-hamdulillah kami selamat dari amukan banjir ganas
walaupun semua isi rumah rata disapu banjir dan bagian dapur rumah hancur,” ujar pria yang memiliki rumah permanen ini. Berdasarkan pantauan langsung wartawan, akibat musibah banjir ter-besar sepanjang sejarah di Kecamatan Sape itu, telah memporak-porandakan perumahan warga masyarakat, ratusan ternak mati, dan diduga menewaskan lima orang warga antara lain Ahmad Uba Haja (70) warga Desa Rai-Oi, Nurwahidah (12) warga Desa Na’e, Pua sira (Sirajudin) warga dusun Bajo Sarae Desa Bugis, dan diduga dua orang lainnya yang belum diketahui identitasnya secara pasti.
Selain itu, merusak fasilitas umum lainnya seperti Sekolah Negeri Me¬nengah Pertama (SMPN-4 Sape) dan fasilitas jalan lintas Bajo Sarae. Bahkan tidak sedikit bangunan rumah warga yang rusak parah, termasuk pagar tem¬bok keliling rumah Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bima, Drs. HM. Nadjib HM. Ali, yang sebelumnya berdiri kokoh, ikut roboh disapu banjir, serta fasilitas perikanan miliknya yang bernilai ratusan juta rupiah mengalami kerusa¬kan. Minggu kemarin (24/4), sejumlah ibu Bhayangkari dari Polresta Bima memberikan bantuan bagi para korban banjir. Mereka membagikan sejumlah Mi instan kepada warga di Desa Naru, Kecamatan Sape. Warga berharap pe-me¬rintah daerah setempat memperhati¬kan nasib mereka. “Masa Pemkab Bima kalah cepat,” cetus korban banjir.
Dampak banjir bandang yang melanda sembilan desa di Kecamatan Sape diakui telah mengakibatkan jalur transportasi menuju Pelabuhan Sape, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, menjadi lumpuh. Mobil, truk kecil dan truk fuso tak bisa melewati jalur yang menghubungkan wilayah NTB dan Nusa Tenggara Timur karena jalan rubuh diterjang banjir bandang.
Sejumlah personel dari Kepolisian Resor Kota Bima disiagakan di lokasi jalan yang longsor. Polisi berusaha mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Sementara puluhan truk mulai mengular akibat terhambat melewati jalan raya yang menjadi akses satu-satunya kendaraan yang keluar masuk dari Pelabuhan Sape. (GA. 333*)
×
Berita Terbaru Update