-->

Notification

×

Iklan

TKI Asal Bima Tewas Saat Bekerja di Brunei Darusalam

Monday, March 28, 2011 | Monday, March 28, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-27T23:48:17Z

Kota Bima, Garda Asakota.-
Maraknya pemberitaan di media massa/elektronik terkait nasib tragis yang dialami tenaga kerja Indonesia (TKI) di berbagai Negara, kembali dialami oleh salah satu TKI asal Dodu I Rt.7/ Rw.03 Kelurahan Dodu Keca¬matan Rasanae Timur, Jamaluddin (41-thn). Dipastikan pria yang berangkat bekerja pada bulan Maret 2009 silam di Negara Brunei Darusalam tersebut meninggal dunia dalam kecelakaan akibat diapit oleh dua truck saat ia bekerja, Rabu (23/3).
Kakak korban, Hasnah, kepada wartawan menceritakan, sejak keper¬gian pada Maret 2009 lalu, almarhum tidak pernah pulang ke Bima. Dia hanya menelpon dua
atau tiga kali dalam seminggu, bahkan hari Minggu kemarin (20/3) korban menelepon untuk terakhir kalinya. “Saat itu dia menanyakan kabar kedua anaknya yang masih kecil dan sempat mengabarkan akan pulang pada bulan Mei sesuai dengan kontrak kerja berakhir,” akunya sambil menitikkan air mata. Kabar duka tentang kematian adiknya didengarnya dari teman kerja korban, Firman melalui telephone. “Firman mengaku adik saya meninggal akibat diapit oleh dua truck saat ia bekerja. Saat mendengar kabar tersebut, kami sekeluarga langsung shock dan sedih,” ucapnya.
Namun untuk mengetahui kepastian informasi itu, dirinya bersama keluarga sempat menanyakan pada pihak Dis¬nakertrans Kota Bima untuk menyakan PT mana yang memberangkatkannya ke Brunai Darussalam. “Tapi setelah di cek, tidak ada namanya. Namun ternyata informasi tentang keberangka¬tan korban melalui salah satu keluarga¬nya yang bernama Badriah,” ujarnya.
Sementara itu, Badriah yang dimin¬tai keterangan mengakui sebelum almarhum berangkat Brunei, dirinya bersama lima orang lainnya, (termasuk korban) mengurus semua administrasi dan kelengkapan termasuk pengurusan visa dan medica (hasil kesehatan) di Jakarta. “Mereka memang tidak berang¬kat melalui Disnakertrans, tapi me¬lalui kantor kedutaan Brunai Daru¬salam di Jakarta. Sedangkan paspor korban dan ketiga temannya diurus oleh anak saya yang bekerja di Brunai Darussalam,,” akunya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update