-->

Notification

×

Iklan

Mahasiswa Aksi Galang Dana untuk Bocah Hydrocephalus

Wednesday, March 23, 2011 | Wednesday, March 23, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-22T23:58:04Z

Kota Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam wadah Ikatan Mahasiswa Ambalawi (IMAWI) dan Gerakan Rak¬yat untuk Demokratis dan Trans¬paransi (GARUDA TIMUR) menggalang aksi pengumpulan dana untuk membantu meringankan beban Amirul Dzuhrus Safar, bayi laki-laki berusia 3thn asal Kecamatan Wawo Kabupaten Bima yang mengidap hydrocephalus (pembe¬saran pada kepala karena cairan).

“Aksi galang dana ini sebagai bentuk solidaritas terhadap bocah Amirul yang mengidap penyakit hydrocephalus,” ungkap M. Arif, Ketua IMAWI, saat mendatangi redaksi Garda Asakota, Selasa siang (22/3).
Arif bersama sejumlah rekan lain¬nya seperti Syaiful Ketua Garuda Timur (Wera), Firmansyah (Wawo), Abdul Haris (Wera), dan Syamsuddin (Wawo), mengaku sangat tergerak hatinya dan prihatin atas derita yang dialami Amirul saat ini. Menurutnya, aksi penggalangan dana itu mulai dilakukan setelah pihaknya mendapat informasi terkait dengan pemberitaan bocah asal Wawo tersebut sebagaimana dimuat beberapa media massa, termasuk Garda Asako¬ta. “Begitu membaca Garda Asakota edisi Jumat tanggal 18 Maret, keesokan harinya kami langsung menggelar aksi galang dana ke sejumlah pendendara yang melintasi jalan Soekarno-Hatta,” akunya. Diakuinya, hingga memasuki hari keempat Selasa kemarin di per¬empatan lampu merah jalan Soekarno-Hatta-Gatot Subroto, dana yang terkumpul sudah mencapai sekitar Rp2 jutaan lebih. Meskipun masih jauh dari total biaya operasi yang direncanakan sekitar Rp50 jutaan, pihaknya dalam beberapa hari kedepan tetap berkomit¬men mengetuk hati warga masyarakat untuk menyisihkan sebagian rejekinya. “Dalam beberapa hari kedepan kami masih menggelar aksi kemanusiaan seperti di Pasar Raya dan titik strategis lainnya,” ucapnya.
Bila terkumpul dana yang cukup, selanjutnya bantuan tersebut akan langsung diserahkan kepada pihak keluarga Amirul di Kecamatan Wawo. Untuk itu, kepada warga masyarakat (para dermawan, red) yang telah menyisihkan sebagian rejekinya, Arif atas nama IMAWI dan GARUDA TIMUR menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan berharap warga lainnya dapat terketuk hatinya untuk menyisihkan bantuan.
Seperti diberitakan Garda Asakota sebelumnya, Amirul Dzuhrus Safar, bayi laki-laki berusia 3thn ini hanya bisa tergolek lemah di tempat tidur. Seharus¬nya di usia itu, putra satu-satunya dari pasangan suami isteri Marwan dan Hadijah warga Rt.9/Rw.04 Kecamatan Wawo Kabupaten Bima ini, sudah mampu berdiri dan bercanda.
Namun akibat hydrocephalus (pembesaran pada kepala karena cairan), Amirul yang awalnya lahir normal, hanya bisa terbaring diam. “Awalnya anak saya lahir normal, ketika di usia ke-3 bulan muncul tanda-tanda merah di atas kepalanya. Mungkin dari tanda itulah hingga kepalanya sedikit demi sedikit membesar seperti sekarang ini,” ungkap Hadijah, ibu kandung Amirul, kepada sejumlah wartawan di kantor Pemkab Bima, Kamis (17/3).
Pihak RSUD Bima tidak mampu menangani penderita hydrocephalus. Hingga akhirnya, sekitar tahun 2008 silam, buah hati satu-satunya itu sempat dirujuk ke Mataram. “Namun pihak medis Mataram rupanya tidak mampu menangani penderita sejenis ini. Kamipun saat itu sempat dirujuk ke Rumah Sakit Denpasar. Tapi karena tidak punya uang, terpaksa kami balik ke Bima,” akunya.
Sebagai orang tua yang merasa bertanggung-jawab atas kehidupan anaknya, Hadijah mengaku tahun 2009 lalu pernah mengajukan surat ke Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, berharap adanya uluran tangan dari Jenateke Kesultanan Bima tersebut. Namun entah bagaimana ceritanya, surat itu tidak pernah direspon, apakah karena suratnya sampai atau tidak, dirinya tidak tahu pasti.
“Untuk itu, hari ini saya membe¬ranikan diri lagi mengajukan surat bantuan ke Dae Ferry (Bupati, red). Semoga mendapat bantuan dan belas kasih,” ucap Hadijah yang mengaku harus mengumpulkan dana sekitar Rp50 juta untuk kesembuhan anaknya tersebut. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update