-->

Notification

×

Iklan

Diduga Dipukul Oknum Polisi, Korban Lapor ke Polres Bima

Friday, March 25, 2011 | Friday, March 25, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-25T01:20:42Z
Bima, Garda Asakota.-
Oknum anggota polisi diduga telah melakukan tindakan pemukulan terhadap Ketua Serikat Pekerja Trans¬portasi Indonesia (SPTI) Sektor Penge¬mudi, A Malik (38), di jalur watasan Muku Desa Pandai Kecamatan Woha Kabupaten Bima, tepatnya depan pembangunan kampus STAIS Bima, Rabu pagi (23/3).
Akibatnya, korban yang mengalami luka memar di bagian rahang kiri, lang¬sung mengadukannya ke Polres Bima, setelah sebelumnya dirawat di Puskes¬mas Woha. Saksi mata, Amir, yang juga
rekan korban kepada Garda Asakota mengaku, aksi dugaan pemukulan oleh oknum polisi terjadi saat terjadinya aksi mogok puluhan supir lainnya guna mem¬protes kebijakan Dinas Perhubungan, Ko¬mu¬nikasi dan Informatika (Disko¬minfo) Kota Bima yang dianggap meru¬gikan pengusaha angkutan lokal. Aksi mogok ini berlangsung selama tiga hari, mulai Senin 20 Maret hingga Rabu 23 Maret kemarin, Kepada wartawan, korban A. Malik menuturkan bahwa, se¬hari sebelum kejadian (Selasa 22 Maret 2011) pihaknya mengaku rencana aksi sudah dikoordinasikan dengan Kepala Satuan (Kasat) Lantas Polres Bima Kabupaten untuk melakukan swiping terhadap angkutan umum lainya yang masih beroperasi sebagai bentuk soli¬daritas terhadap aksi yang dimaksud. “Saat kami melakukan swiping seluruh supir sepakat untuk mogok operasi.
Hanya supir PO Dunia Mas yang tidak ingin bergabung, sehingga kami memberhentikan mobilnya saat melintas di lokasi aksi secara paksa untuk turun dan mogok bersama,” katanya di Pandai Rabu (23/3).
Masih menurutnya, setelah aksi peng¬hadangan terhadap Supir PO Dunia Mas itu, oknum aparat itu men¬datanginya untuk melakukan negosiasi. “Namun dengan emosional dan brutal, tiba-tiba oknum itu mencengkram kerah baju saya dan melakukan pemukulan hingga saya terjatuh,” bebernya.
Sebelum aksi pemukulan terjadi, kata dia, oknum itu sempat menanyakan siapa ketua aksi?. “Sayapun langsung menghadap kepadanya. Diapun berta¬nya, kenapa melakukan swiping secara paksa, padahal itukan telah kami larang, kenapa masih dilakukan juga?. Lalu saya balik bertanya apa bapak mau bertanggung-jawab terhadap kerugian mobil lainnya yang ikut mogok, semen¬tara supir PO Dunia Mas tetap beroperasi sendirian?,” katanya.
Supir Bima Permai Fahmi (40 thn) yang menyaksikan kejadian tersebut membenarkan dan menyesalkan tinda¬kan brutal oknum aparat itu, pasalnya polisi sesuai dengan tugas dan fungsinya adalah sebagai pengayom dan pelindung masyarakat bukan bertindak seperti orang yang sedang kerasukan setan dan tidak memiliki wibawa sebagai abdi Ne¬gara yang bertugas menjalankan aturan. “Saya mengecam tindakan premanisme yang ditunjukkan oleh oknum itu, kalau begini caranya, oknum itu sama bodoh¬nya dengan kami yang tidak memiliki pengetahuan tentang aturan dan hukum,” cetusnya.
Bagaimanakah tanggapan Kapolres Bima, AKBP. Fauza Barito SIK, terkait dengan insiden dugaan pemukulan oleh oknum polisi tersebut. Saat dikonfirmasi via SMS, Kapolres menegaskan bahwa, bagi aparat polisi yang melakukan pelanggaran terhadap masyarakat, maka pihaknya akan memproses sesuai hukum yang berlaku bila korban melaporkan secara resmi.
“Tetapi bila dilaporkan secara interen dan dibicarakan secara kekeluargaan, maka pelaku akan tindak-lanjuti dengan tindakan indisipliner,” tandasnya singkat. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update