Ribuan Warga Hadiri Pemakaman
Bima, Garda Asakota.-
Ruslan, SH, satu dari lima korban terseret banjir arus DAM Wombo Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima, sekira pukul 23. 00 Wita Senin malam (7/2), akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sekitar areal DAM setempat.
Sebelumnya, sela¬ma lima hari bertu¬rut-turut pasca terja¬di¬nya kasus terse¬retnya sejumlah warga Rabangodu Sela¬tan Kota Bima, upaya pencarian korban Ruslan yang meli¬bat¬kan warga dan Tim SAR tidak me¬m¬buah¬kan hasil, sampai akhirnya ditemu¬kan menga¬pung. Ruslan adalah korban terakhir yang ditemukan dari lima korban tewas lainnya.
Salah satu warga yang setiap hari¬nya membantu mencari korban, Sulai¬man, mengaku berbagai cara dilakukan untuk bisa menemukan jasad Ruslan, namun selalu gagal. Upaya pencarian baru berhasil ketika memasuki hari kelima, dimana jasad korban ditemukan dalam keadaan utuh di tempat dimana saat ditemukan korban lainnya yakni Ria dan Lilis. “Tapi aneh bin ajaib, korban yang satu ini tidak ada tanda-tanda bengkak di bagian tubuhnya. Korban ditemukan dalam keadaan badan yang utuh, sama seperti jasad orang me¬ninggal kebanyakan,” akunya kepada wartawan, Selasa kemarin (8/2).
Begitu diketemukan, oleh keluarga korban, jasad pria yang menjabat sebagai Kasi Pemerintahan kantor Kelurahan Penaraga Kota Bima ini, lang¬sung dibawa ke kediamannya Kelurahan Rabangodu menggunakan
mobil pribadinya yang digunakan saat datang refresing pada Kamis lalu (3/2). Jenazah almarhum langsung dike¬bumikan di TPU Rabangodu sekitar pukul 11. 00 Wita Selasa (8/2), yang dihadiri oleh ribuan pelayat termasuk Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin dan Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, beserta hamper seluruh jajaran Pemkot Bima.
Pihak keluaraga yang enggan dikorankan namanya, menyampaikan, ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh komponen warga masyarakat yang sudah beru¬saha mencari jasad korban hingga dite¬mukan pada Senin malam.
“Kami sebagai pihak keluarga mera¬sa terharu. Meskipun tidak ada balas jasa yang kami berikan pada warga yang membantu, kami atas nama ke¬luarga menyampaikan permohonan ma’af dan ucapan terima kasih. Semoga budi baik warga akan dibalas oleh Allah SWT,” ungkapnya sambil menetes¬kan air mata di lokasi Dam Wombo Ncera.masyarakat lain yang ingin rekreasi di lokasi taragedi tersebut, hendaknya melihat-lihat dulu keadaan cuaca. “Bila melihat keadaan mendung di sekitar kawasan, agar keinginan untuk menikmati air terjun Wombo Ncera ditunda dulu. Jadikan tragedi sebelumnya sebagai peringatan atau pelajaran berharga,” pesanya.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, pasangan suami isteri, Ruslan-Nining warga Kelurahan Rabangodu bersama belasan keluarga besarnya Kamis lalu (3/2), menjadi korban terseret banjir yang datang secara tiba-tiba di DAM Wombo Ncera Kecamatan Belo Kabu¬paten Bima. Peristiwa tragis ini menye¬babkan enam orang meninggal dunia termasuk Ruslan dan dua orang anak¬nya. Sementara Nining isteri Ruslan, selamat dari tragedy maut itu meski mengalami luka memar pada bagian kepala dan dadanya akibat benturan batu di sungai.
Dari enam korban yang terseret arus, tidak semua ditemukan pada hari pertama, hanya dua orang korban yang ditemukan yakni Nona (25 th) warga Rabangodu yang diidentifikasi isteri oknum Polisi yang bertugas di Ende dan Riski (4 th), putrinya Ruslan-Nining. Upaya pencarian korban hilang terus dilakukan pada Jumat (4/2).
Sekitar pukul 13. 30, korban pertama yang ditemukan seorang mahasiswi luar daerah Bima, Rian (21) yang datang berlibur dan ikut rombongan Ruslan Cs, juga ditemukan tewas.
Korban saat itu mengenakan baju lengan panjang warna kotak-kotak hitam-putih dan celana jeans biru. Korban kedua ditemukan sekitar pukul 16. 00 Wita atas nama Lilis (18), juga dalam keadaan tewas. Sementara pada hari Sabtu (5/2), sekitar pukul 12. 00 Wita, kembali ditemukan korban Riki (6). Riki merupakan kakak dari Riski anak dari pasangan Ruslan-Nining. (GA. 212*)
Bima, Garda Asakota.-
Ruslan, SH, satu dari lima korban terseret banjir arus DAM Wombo Ncera Kecamatan Belo Kabupaten Bima, sekira pukul 23. 00 Wita Senin malam (7/2), akhirnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di sekitar areal DAM setempat.
Sebelumnya, sela¬ma lima hari bertu¬rut-turut pasca terja¬di¬nya kasus terse¬retnya sejumlah warga Rabangodu Sela¬tan Kota Bima, upaya pencarian korban Ruslan yang meli¬bat¬kan warga dan Tim SAR tidak me¬m¬buah¬kan hasil, sampai akhirnya ditemu¬kan menga¬pung. Ruslan adalah korban terakhir yang ditemukan dari lima korban tewas lainnya.
Salah satu warga yang setiap hari¬nya membantu mencari korban, Sulai¬man, mengaku berbagai cara dilakukan untuk bisa menemukan jasad Ruslan, namun selalu gagal. Upaya pencarian baru berhasil ketika memasuki hari kelima, dimana jasad korban ditemukan dalam keadaan utuh di tempat dimana saat ditemukan korban lainnya yakni Ria dan Lilis. “Tapi aneh bin ajaib, korban yang satu ini tidak ada tanda-tanda bengkak di bagian tubuhnya. Korban ditemukan dalam keadaan badan yang utuh, sama seperti jasad orang me¬ninggal kebanyakan,” akunya kepada wartawan, Selasa kemarin (8/2).
Begitu diketemukan, oleh keluarga korban, jasad pria yang menjabat sebagai Kasi Pemerintahan kantor Kelurahan Penaraga Kota Bima ini, lang¬sung dibawa ke kediamannya Kelurahan Rabangodu menggunakan
mobil pribadinya yang digunakan saat datang refresing pada Kamis lalu (3/2). Jenazah almarhum langsung dike¬bumikan di TPU Rabangodu sekitar pukul 11. 00 Wita Selasa (8/2), yang dihadiri oleh ribuan pelayat termasuk Walikota Bima, HM. Qurais H. Abidin dan Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, beserta hamper seluruh jajaran Pemkot Bima.
Pihak keluaraga yang enggan dikorankan namanya, menyampaikan, ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh komponen warga masyarakat yang sudah beru¬saha mencari jasad korban hingga dite¬mukan pada Senin malam.
“Kami sebagai pihak keluarga mera¬sa terharu. Meskipun tidak ada balas jasa yang kami berikan pada warga yang membantu, kami atas nama ke¬luarga menyampaikan permohonan ma’af dan ucapan terima kasih. Semoga budi baik warga akan dibalas oleh Allah SWT,” ungkapnya sambil menetes¬kan air mata di lokasi Dam Wombo Ncera.masyarakat lain yang ingin rekreasi di lokasi taragedi tersebut, hendaknya melihat-lihat dulu keadaan cuaca. “Bila melihat keadaan mendung di sekitar kawasan, agar keinginan untuk menikmati air terjun Wombo Ncera ditunda dulu. Jadikan tragedi sebelumnya sebagai peringatan atau pelajaran berharga,” pesanya.
Sebagaimana dilansir sebelumnya, pasangan suami isteri, Ruslan-Nining warga Kelurahan Rabangodu bersama belasan keluarga besarnya Kamis lalu (3/2), menjadi korban terseret banjir yang datang secara tiba-tiba di DAM Wombo Ncera Kecamatan Belo Kabu¬paten Bima. Peristiwa tragis ini menye¬babkan enam orang meninggal dunia termasuk Ruslan dan dua orang anak¬nya. Sementara Nining isteri Ruslan, selamat dari tragedy maut itu meski mengalami luka memar pada bagian kepala dan dadanya akibat benturan batu di sungai.
Dari enam korban yang terseret arus, tidak semua ditemukan pada hari pertama, hanya dua orang korban yang ditemukan yakni Nona (25 th) warga Rabangodu yang diidentifikasi isteri oknum Polisi yang bertugas di Ende dan Riski (4 th), putrinya Ruslan-Nining. Upaya pencarian korban hilang terus dilakukan pada Jumat (4/2).
Sekitar pukul 13. 30, korban pertama yang ditemukan seorang mahasiswi luar daerah Bima, Rian (21) yang datang berlibur dan ikut rombongan Ruslan Cs, juga ditemukan tewas.
Korban saat itu mengenakan baju lengan panjang warna kotak-kotak hitam-putih dan celana jeans biru. Korban kedua ditemukan sekitar pukul 16. 00 Wita atas nama Lilis (18), juga dalam keadaan tewas. Sementara pada hari Sabtu (5/2), sekitar pukul 12. 00 Wita, kembali ditemukan korban Riki (6). Riki merupakan kakak dari Riski anak dari pasangan Ruslan-Nining. (GA. 212*)
