-->

Notification

×

Iklan

Wawali: Kemana Mata dan Hati para Pejabat..?

Saturday, January 1, 2011 | Saturday, January 01, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-01-07T02:17:26Z

Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin

Kota Bima, Garda Asakota.-
Jika kita memahami apa yang men¬jadi tugas dan kewajiban kita, tentunya kita akan responsif terhadap berbagai persoalan yang menyangkut pelayanan kepada masyarakat. Justru yang terjadi selama ini, ungkap Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE, kita terle¬na dengan jabatan yang kita sandang dan fasilitas yang kita dapatkan.
“Seringkali kita menutup mata dengan kondisi yang terjadi di ling¬kungan kita. Sampah berserahkan di¬ma¬na-mana, air tergenang, material terkadang berserakan di bahu jalan, dan jalan berlobang. Semuanya itu tentunya membuat masyarakat bertanya-tanya, kemana mata dan hati para pejabat yang telah diberi amanah,” ungkap Wawali, saat menerima apel pagi di halaman kantor Walikota Bima, Senin (27/12).
Seperti dirilis Kabag Humaspro Pem¬kot Bima, Lalu Sukarsana, S. IP, Wawali menegaskan bahwa kondisi miris yang terjadi di Kota Bima itu, sebenarnya adalah pukulan telak buat jajaran Pemkot Bima. “Kita semestinya malu pada diri kita sendiri, karena kita sudah dipercaya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masya¬rakat. Semestinya kita harus mampu memberikan pengabdian terbaik untuk “ sepotong negeri” dan hal-hal tersebut harus mampu kita atasi,” katanya.
Pihaknya sangat berharap Dinas terkait agar responsif terhadap persoa¬lan- persoalan tersebut sehingga masya¬rakat dapat merasakan manfaat dari keberadaan jajaran Pemkot Bima.
“Manfaatkan waktu luang untuk melihat kondisi lingkungan serta berikan solusi secepatnya, jangan hal-hal yang sepele semuanya harus minta petunjuk dari Walikota maupun Wakil Walikota. Saudara dipercaya karena saudara dini¬lai memiliki kecakapan,” tegas Wawali, sebagaimana dikutip Lalu Sukarsana,.
Menurut Kabag Humaspro, hal lain yang menjadi penegasan Wawali pada apel tersebut yakni penerapan PP 53, persoalan data base dan seleksi CPNSD. Untuk penerapan PP 53, Ins¬pektorat dan bagian Hukum setda di¬harapkan segera melakukan sosialisasi agar pegawai memahami tujuan dari lahirnya PP 53 berikut sanksi yang akan diberikan, karena ada perbedan menda¬sar antara PP 53 dengan PP sebelumnya terkait disiplin PNS.
“Tahun 2011 kita akan terapkan PP tersebut, apel siang akan kita adakan lagi, ini dimaksudkan agar pegawai betul-betul disiplin. Mereka tidak hanya datang untuk apel pagi, tapi mereka harus menjalankan tupoksinya sampai batasan waktu kerja yang telah ditentukan setiap hari,” tegasnya.
Terkait seleksi CPNSD, kata dia, Pemkot Bima akan belajar dari penga¬laman tahun 2010 ini untuk pelaksanaan tahun-tahun mendatang. Sedangkan yang berkaitan dengan persoalan data base, Wawali berharap agar pimpinan Satker dapat bertidak adil. Sebab, kata dia, Walikota sampai ke Asisten tentunya tidak mungkin mengontrol sekian banyak tenaga honor. “Di tangan saudaralah diharapkan pendataan tenaga data base yang saat ini sedang diuji publik kiranya dapat dipertanggung jawabkan, jangan sampai ternoda dengan data yang kita manipulasi,” harapnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update