Program Jum’at Bersih Digugat
Sape, Garda Asakota.-
Pasar merupakan tempat, ladang atau lahan tempat terjadinya transaksi jual-beli bagi seluruh elemen masya¬rakat, maka sangatlah perlu bahwa pasar itu harus diperhatikan baik terkait strukturnya maupun lebih utama tentang kebersihannya. Namun sayangnya, kondisi pasar Sape tidak seperti yang tergambarkan di atas, justru jauh dari harapan masyarakat setempat.
Seorang pengunjung pasar yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada wartawan mengeluhkan kondisi pasar Sape yang sembwarut, sampah¬nya berserakah dan bau busuk menyen-gat hidung. “Kondisi ini sangat tidak sehat. Apakah tidak ada petugas kebersihan yang mengurusnya atau apakah pemerintah tidak pernah menengoknya,” cetusnya.
Hal senada juga di keluhkan oleh salah seorang jamaa’ah masjid Al- Muhajirin yang juga tidak mau dise¬butkan identitasnya. Ia mengaku, bau sampah dan limbah dari sisa pem¬buangan air ikan sangat menganggu ketenangan kami yang sedang beriba¬dah. Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai ke tingkat kabupa¬ten untuk memperhatikan serta memiliki rasa kepedulian terkait persoalan ini.
“Karena ini bukan persoalan sepele. Ini persoalan serius yang harus diperhatikan oleh pihak terkait, karena berurusan dengan ibadah. Bukankah Pemkab Bima telah mencanangkan program Jumat Bersih? dan bukankah Bupati Bima juga telah mencanangkan program Membumikan Al-Quran?.
Jadi kalau kita paham terhdapa program Bupati Bima, sudah pasti kita akan mengupayakan bagaiman agar pasar Sape menjadi pasar yang indah, aman, bersih dan jauh dari genangan limbah air hujan maupun dari limbah pem¬buangan air cucian ikan, dll.
Sehingga keberadaan masjid yang ada di pinggir pasar tidak terganggu ketenangannya. Apalagi musim hujan seperti sekarang sangat menggagu karena baunya yang menyengat hidung,” cetusnya.
Pantauan langsung wartwan pasar yang awal berdirinya indah dan rapi sekarang telah dihiasi dengan sampah yang berserakan hingga menumpuk seperti anak gunung. Kondisi ini diperparah dengan aroma bau yang begitu menusuk hidung di beberapa titik kompleks pasar Sape. (GA. 333*)
Sape, Garda Asakota.-
Pasar merupakan tempat, ladang atau lahan tempat terjadinya transaksi jual-beli bagi seluruh elemen masya¬rakat, maka sangatlah perlu bahwa pasar itu harus diperhatikan baik terkait strukturnya maupun lebih utama tentang kebersihannya. Namun sayangnya, kondisi pasar Sape tidak seperti yang tergambarkan di atas, justru jauh dari harapan masyarakat setempat.
Seorang pengunjung pasar yang tidak mau disebutkan identitasnya kepada wartawan mengeluhkan kondisi pasar Sape yang sembwarut, sampah¬nya berserakah dan bau busuk menyen-gat hidung. “Kondisi ini sangat tidak sehat. Apakah tidak ada petugas kebersihan yang mengurusnya atau apakah pemerintah tidak pernah menengoknya,” cetusnya.
Hal senada juga di keluhkan oleh salah seorang jamaa’ah masjid Al- Muhajirin yang juga tidak mau dise¬butkan identitasnya. Ia mengaku, bau sampah dan limbah dari sisa pem¬buangan air ikan sangat menganggu ketenangan kami yang sedang beriba¬dah. Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai ke tingkat kabupa¬ten untuk memperhatikan serta memiliki rasa kepedulian terkait persoalan ini.
“Karena ini bukan persoalan sepele. Ini persoalan serius yang harus diperhatikan oleh pihak terkait, karena berurusan dengan ibadah. Bukankah Pemkab Bima telah mencanangkan program Jumat Bersih? dan bukankah Bupati Bima juga telah mencanangkan program Membumikan Al-Quran?.
Jadi kalau kita paham terhdapa program Bupati Bima, sudah pasti kita akan mengupayakan bagaiman agar pasar Sape menjadi pasar yang indah, aman, bersih dan jauh dari genangan limbah air hujan maupun dari limbah pem¬buangan air cucian ikan, dll.
Sehingga keberadaan masjid yang ada di pinggir pasar tidak terganggu ketenangannya. Apalagi musim hujan seperti sekarang sangat menggagu karena baunya yang menyengat hidung,” cetusnya.
Pantauan langsung wartwan pasar yang awal berdirinya indah dan rapi sekarang telah dihiasi dengan sampah yang berserakan hingga menumpuk seperti anak gunung. Kondisi ini diperparah dengan aroma bau yang begitu menusuk hidung di beberapa titik kompleks pasar Sape. (GA. 333*)
