-->

Notification

×

Iklan

Janji Presiden SBY di Lereng Tambora Simpang Siur

Monday, January 10, 2011 | Monday, January 10, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-01-10T00:51:46Z
Babuju Desak Kejaksaan Usut Tuntas



Bima, Garda Asakota.-
Sehari sebelum Komunitas Babuju melaporkan dugaan penggelapan dalam pengadaan Sapi bantuan pengem¬bangan ekonomi lokal Daerah Terting¬gal dari Kementerian Negara Pem¬bangu¬nan Daerah Tertinggal Republik Indonesia, Kamis lalu (6/1), Pemkab Bima menyerahkan bantuan Sapi kepa¬da sejumlah kelompok tani (Poktan) di sejumlah desa se-Kabupaten Bima yang dipusatkan di Kecamatan Madapangga.
Koordinator Komunitas Babuju, Julhaedin, SE, mengungkapkan bahwa, dalam kegiatan penyerahan bantuan sapi tersebut, juga diserahkan bantuan sapi dari P4DT (Percepatan Pembangu¬ nan Pusat Pertumbuhan Daerah Ter¬tinggal) yang diajukan Bappeda Kab Bima sebanyak 668 Ekor Sapi dengan rincian 600 ekor Sapi Betina dan 68 ekor Sapi Jantan dan khusus dari P2KPDT (Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal) sejumlah 38 ekor.
Hal ini sesuai dengan isi surat Kementerian Negara PDT RI Nomor; B.030/M-PDT/VII/2010, tentang Tindak lanjut janji presiden RI untuk pemberian Bantuan bagi Kabupaten Dompu dan Bima, tertanggal 26 Juli 2010. “Namun, bantuan sapi yang diserahkan Kamis lalu di Kecamatan Madapangga, terkesan sebagai program Pemerintah Daerah yang diusulkan melalui Bappeda. Padahal sapi tersebut adalah janji Presiden sebagai respon permohonan masyarakat Tambora (Bima-Dompu) yang terkait erat dengan upaya pengembangan Program Terpadu Kawasan Tambora (Kluster Pengembangan Peternakan Bima-Dompu) dalam rangka menindak lanjuti hasil kunjungan kerja bapak Presiden ke wilayah Tambora pada tanggal 26 April 2006 yang lalu,” ungkap Julhaedin, dalam siaran persnya.
Sehubungan dengan itu KPDT memberikan dukungan pengembangan populasi Ternak Sapi Bali dan Sarana Prasarana Produksi dari Program P4DT dan P2KPDT sejak Tahun Anggaran 2007 sampai dengan 2010, dengan nilai anggaran Rp8,725 Miliar dengan kegiatan fisik berupa pengadaan 1.519 Ekor Bibit Sapi Bali.
Dalam pemberitaan di beberapa media hari Jumat dan sabtu kemarin, terkait penyerahan bantuan Sapi dinyatakan bahwa bantuan dari P4DT sebanyak 668 Ekor Sapi, khusus keca¬matan Tambora diberikan sebanyak 368 ekor untuk 10 Poktan yang terdiri dari 2 Poktan di Desa Oi Panihi, 2 Poktan di Desa Oi Bura, 2 Poktan Kawinda Nae dan 3 Poktan di Labuan Kananga. Sedangkan 300 ekor lainnya diserahkan untuk 7 poktan di Kecamatan Sanggar.
Padahal menurut Julhaedin, jelas dalam surat Kementerian Negara PDT RI Nomor; B.030/M-PDT/VII/2010, tentang tindak lanjut janji presiden RI untuk pemberian bantuan bagi Kabu¬paten Dompu dan Bima, tertanggal 26 Juli 2010. Bahwa pada tahun 2007 diberikan bantuan atas tindak lanjut janji Presiden melalui P4DT sebanyak 207 ekor Sapi dan 5 unit Kandang Komunal untuk 5 KUB/50 KK secara merata untuk desa Oi Bura, Desa Labuan Ka¬nanga, Kawinda Nae, Kawinda Toi dan Oi Panihi. Kemudian, kata dia, pada tahun 2008 diserahkan lagi bantuan Sapi Betina 190 ekor dan Sapi Jantan 35 ekor serta bibit pisang Mas sebanyak 6.400 pohon untuk 14 KPPSB PP / 140 KK. Pada tahun 2009 diserahkan lagi bantuan Kandang 1 paket, Bibit Sapi Bali Jantan 61 Ekor, Bibit Sapi Bali Betina 320 Ekor, untuk 12 KPPSB PP/130 KK yang tersebar di 6 desa kecamatan Sanggar dan 5 desa kecamatan Tambora.
Sedangkan pada tahun 2010 P4DT menuntaskan janji Presiden sebanyak 600 ekor bibit Sapi Betina, 68 ekor bibit Sapi jantan, bibit rumput gajah 2 paket, mesin pengolah pakan ternak 2 paket, rumah jaga 1 paket, kandang 5 paket sarana air bersih 3 paket dan mesin pengolahan gelatin 1 paket. Untuk seluruh bantuan (Janji Presiden) tahun 2010 ini dijelaskan dalam Surat Kementerian Negara PDT RI Nomor; B.030/M-PDT/VII/2010 tersebut khusus untuk Desa Oi Panihi Keca¬matan Tambora saja.
“Bukan untuk dibagi-bagi keber¬bagai kelompok tani seperti program penyebaran ternak (Dana Cukai dan Tembakau), Program Bumi Sejuta Sapi
(BSS), Program Sarjana Masuk Desa (SMD) Program Kejantanan Unggul maupun Program Penyelematan Betina Produkstif (PBP) serta program PMUK,” ucap pria yang kerap disapa Rangga ini.
Ditegaskannya, P4DT maupun P2KPDT merupakan janji Presiden yang semestinya direalisasikan utuh kepada yang dijanjikan. Sedangkan program lain bisa bergulir maupun dengan sistem subsidi silang. Hal ini dipertegas oleh Prof. Dr. Farouk Muhammad, Ketua Komite I DPD-MPR RI di aula Hotel Lila Graha, 10/11/2010 yang lalu, bahwa presiden meminta kepada Ke-menterian PDT untuk merealisasikan P4DT dan P2KPDT kepada pemohon sesuai permohonan yang disampaikan kepada presiden dilereng Tambora, 26 April 2006. “Karena hal tersebut adalah janji maka wajib untuk ditepati kepada para pemohon yang dijanjikan,” tegas¬nya. Untuk itu, Komunitas BABUJU secara resmi melaporkan dugaan peng¬gelapan dalam pengadaan Sapi Bantuan Pengembangan Ekonomi Lokal Daerah Tertinggal Dari Kemen¬terian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal Republik Indonesia kepada Kejaksaan Negeri Raba Bima pada hari jumat 7 Januari 2011 dan diterima dengan resmi oleh Kasi Intel Kejari Raba-Bima.
“Sehingga untuk mengetahui pasti realisasi janji Presiden SBY dilereng Tambora terkait Bantuan Sapi, sekira¬nya Kejari memanggil para Poktan Penerima Bantuan tersebut,” pintanya.
Selain itu, PAP-DPD MPR RI yang diketuai oleh Prof. Dr. Farouk Muham¬mad, yang dikonfirmasi oleh Komunitas Babuju setelah menyerahkan laporan dugaan tersebut kepada Kejari Raba Bima, berjanji akan menindak lanjuti Laporan Komunitas BABUJU dan berjanji untuk turun ke Bima sekitar tanggal 13 Januari 2011 ini.

17 Kelompok Ternak Terima Bantuan Program P4DT
Sementara itu, sebanyak 17 Kelom¬pok Ternak yang berada di wilayah Kecamatan Sanggar dan Kecamatan Tambora menerima bantuan dari Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dengan total dana senilai Rp 2,8 miliar lebih.
Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Drs. Muzakkir, M.Sc, dalam laporannya kepada Bupati Bima pada acara penyerahan bantuan kepada kelompok ternak Kabupaten Bima tahun angga¬ran 2010, Kamis Sore (6/1) di Paruga Desa Dena Kecamatan Madapangga menjelaskan bahwa bantuan tersebut diserahkan dalam dua program unggu¬lan Kementerian Negara Pembangu¬nan Daerah Tertinggal (PDT) yaitu Program Percepatan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Daerah Tertinggal (P4DT) dengan jumlah dana yang diarahkan melalui Bappeda Kabupaten Bima ini senilai Rp 2,8 miliar.
“Bantuan ini diterima secara simbolis oleh masing-masing ketua kelompok yaitu, kelompok Air Terjun Bersinar desa Oi Panihi, dan Kelompok Oi Wadu Desa Kawinda Nae Tambora,” ungkap Muzakkir, sebagaimana dilansir Kabag Humaspro Pemkab Bima, Drs. Aris Gunawan.
Menurutnya, program P4DT ditujukan bagi percepatan terbangunnya pusat pertumbuhan di daerah tertinggal yang dapat memberikan pelayanan terhadap sentra produksi untuk menjangkau pasar, meningkatnya sinergi pembangunan inter dan antar daerah tertinggal, terbukanya lapangan kerja serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah dalam kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Tambora.
Alokasi dana Rp2,8 Miliar kegiatan ini disalurkan kepada 10 kelompok ternak di Kecamatan Tambora dengan penyebaran 368 ternak sapi. Jumlah ini, ungkapnya, disebar ke desa Oi Panihi, Oi Bura, Kawinda Nae, Labuan Kananga Kecamatan Tambora.
Sementara, 300 ekor sapi disebar ke 7 kelompok ternak di Desa Taloko, Sandue, Kore, Boro dan Piong Kecamatan Sanggar. “Sehingga total ternak yang diserahkan sejumlah 668 ekor yang terdiri dari 600 ternak betina dan 68 jantan,” bebernya.
Kegiatan lainnya adalah Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT), yang bertujuan memfasilitasi peningkatan nilai tambah produksi komoditi unggulan daerah sebagai salah satu instrumen utama dalam upaya pengembangan ekonomi lokal di daerah tertinggal. Kegiatan ini menyerap dana senilai Rp162 juta untuk 38 ekor sapi bagi kelompok ternak Hidup Bersama Desa Oi panihi Tambora.
Di samping pembagian bantuan ternak, pada kesempatan ini juga Bupati membagikan paket bantuan dari Dinas Perkebunan berupa Paket ternak sapi kepada Nasaruddin Ketua Kelompok So Karenco Doro Iku Rato-Bolo yang berasal dari dana bagi hasil cukai rokok.
Sejumlah bantuan lain yang diserah¬kan yaitu paket bibit jambu mete kepada muhtar Mansyur, Ketua Kelompok Tani Sera Soka Campa-Madapangga, Benih jagung kepada Ismail Arsyad Ketua Kelompok Sabua Ade Desa Bolo-Madapangga, herbisida kepada Hanafi Ketua Kelompok Makar Kalate Desa Laju-Langgudu, Paket pupuk NPK kepada Mansyur Ketua Kelompok Ndano Lare Desa Doridungga-Donggo. “Nasrulllah ketua Kelompok tani Sarinci Mori Desa Mpili Kecamatan Donggo juga menerima hadiah senilai Rp2,4 juta atas keberhasilan meraih juara II Lomba Kelompok tani tingkat provinsi NTB tahun 2010,” ungkap Kabag Humaspro. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update