-->

Notification

×

Iklan

Diduga Pembunuh Gadis Cantik, RG Jadi Tersangka

Wednesday, January 26, 2011 | Wednesday, January 26, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-01-26T04:22:29Z


Warga Nangawera Gelar Aksi Damai

Kota Bima, Garda Asakota.-

Ratusan warga yang berasal dari Desa Nangawera Kecamatan Wera Kabupaten Bima, sekira pukul 11:30 Wita, Senin (24/1), menggelar aksi demo di depan kantor Polres Gunung Dua. Kedatangan warga bertujuan untuk menuntut dan menyuarakan pernya¬taan agar proses penyelidikan tentang kasus meninggalnya gadis mungil asal Nangawera segera diungkapkan.
Korban yang bernama Lia Alfera (16 thn) yang merupakan siswi kelas 2 SMP-4 Kabupaten Bima yang mening¬gal pada tanggal 25 Juli 2010 beberapa waktu lalu. Massa yang menggelar aksi damai meminta kepada aparat kepoli¬sian segera mengusut secara tuntas penyebab kematian korban.
Pantauan langsung wartawan, warga yang datang dengan mengguna¬kan dua truck ini turun di depan kantor Polres Gunung Dua dan langsung mengeluarkan teriakan bernada makian kepada oknum yang diduga sebagai tersangka, yang saat itu lagi menjalani pemeriksaan di ruang pemeriksaan kantor Polres Gunung Dua.
Aksi demo ratusan warga ini, dijaga ketat oleh aparat Polresta Bima. Tampak dalam pengamanan tersebut, Kapolresta Bima, AKBP. Kumbul KS, SH, SIK, bersama jajaran bersiap- siap dengan perlengkapan tameng untuk berjaga-jaga terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Ketika dimintai tanggapan di tengah aksi demo berlangsung, Kapolresta Bima, AKBP. Kumbul KS, membeber¬kan bahwa saat ini kasus meninggalnya korban masih dalam tahap penyelidikan.
Namun berdasarkan keterangan dela¬pan orang saksi yang saat ini masih dalam tahap pemeriksaan, pelaku yang berinisial RG dan berjenis kelamin pe¬rempuan itu, sudah ditetapkan sebagai tersangka. Akibat dari perbuatannya, tersangka bisa dikenakan pasal 351 ayat 3 No.80 UU tahun 2002 dengan anaca¬man hukuman maksimal 10 tahun penjara.
Sementara itu, Rukmini, yang meru¬pakan bibi korban mengaku tidak menyangka bahwa RG (tersangka, red) adalah pelaku pembunuhan keponakan¬nya. Rumah tersangka-pun, kata dia, hanya bersebelahan dengan rumah korban. “Selama ini RG dikenal baik dan ramah, bahkan kesehariannya se¬lalu bersama korban dan sering menyu¬ruh korban berbelanja ke pasar maupun aktivitas lainnya. Tapi karena peristiwa kematian keponakan kami mulai me¬nemui titik terang, maka kami berharap agar tersangka dihukum seberat- beratnya,” pintanya sambil mengusap air mata. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update