-->

Notification

×

Iklan

Warga Woha Keluhkan Kualitas Air PDAM

Monday, December 27, 2010 | Monday, December 27, 2010 WIB | 0 Views Last Updated 2010-12-27T12:00:50Z
Bima, Garda Asakota.-
Sejumlah pelanggan air PDAM di Kecamatan Woha mengeluhkan buruknya kualitas air bersih selama sepuluh hari terakhir yang terlihat kotor dan keruh. Akibatnya, warga tidak bisa menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari.
Suhada (30 tahun) warga Desa Nisa Kecamatan Woha  kepada Garda Asakota mengaku sangat kecewa dengan kualitas air PDAM, padahal dirinya sebagai ibu rumah tangga yang selalu membutuhkan air untuk kebutuhan dapur terutama keperluan memasak.
“Sebelumnya air tersebut sangat bersih dan jernih. Tapi selama sepuluh hari ini, warna air sudah beda terlihat kuning, hitam, dan beraroma lagi,” keluhnya. Hal senada juga dikeluhkan Ma’ani, warga Desa Rabakodo. Ibu rumah tangga ini mengaku kecewa dengan kualitas air PDAM yang kotor dan beraroma. “Padahal baik saya maupun para tetangga saya sangat membutuhkan air bersih untuk  kebutuhan minum sehari-hari.
Namun karena kualitasnya buruk, belakangan ini mereka malah lebih baik memilih air di sumur daripada air leding (PDAM). Sebab, jangankan diminum, untuk memasak nasi pun sudah tidak layak,” cetusnya.
Untuk itu pihaknya berharap kepada PDAM Cabang Woha, agar secepatnya mengantisipasi keluhan para pelanggan, karena warga masyarakat sangat membutuhkan air bersih.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala PDAM Cabang Woha, Muhtar AB, mengakui adanya keluhan warga masyarakat (pelanggan, red) terkait dengan kualitas air yang tidak maksimal. “Itu semua tidak terlepas dari tanggung-jawab kami sebagai petugas PDAM,” ujarnya. Pada dasarnya, kata dia, air PDAM yang bersumber dari Pela tersebut sudah sangat bersih, apalagi pihaknya sudah menggunakan proses filtrasi. Hanya saja diakuinya, ada kekurang-telitian dari pihaknya sebagai petugas dalam mengontrol tekanan keras air yang datang dari Pela.
Tekanan keras ini, ungkapnya, menyebabkan tanah-tanah yang mengendap pada pipa yang lama bergerak. “Tapi itu semua kami akan antisipasi dengan melakukan pengurasan di berbagai titik,” tegasnya.
Muhtar berharap kepada warga masyarakat terutama pelanggan PDAM agar bersabar, karena masih dalam tahap proses pembenahan.
“Dan kira-kira 15 hari antisipasinya bisa diselesaikan. Tidak mungkin kami tinggal diam dengan keluhan-keluhan masyarakat, apa lagi ini adalah program yang diberikan oleh pemerintah Pusat melalui Pemerintah Daerah,” tandasnya. (GA. 234*)
×
Berita Terbaru Update